Breaking News

Ketua Umum Mahasiswa Peduli Hukum: Pidato Prabowo di PBB Menggetarkan Dunia, Cerminan Pancasila dalam Diplomasi Global

liputan08.com JAKARTA – Pidato Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York dianggap sebagai momen penting yang menegaskan suara Indonesia di panggung global. Ketua Umum Mahasiswa Peduli Hukum (MPH), Ali Wardana, menyampaikan kebanggaannya atas pidato tersebut, yang menurutnya memadukan diplomasi dan nilai-nilai Pancasila secara meyakinkan.

Ali Wardana menyatakan bahwa pidato Presiden Prabowo bukan sekadar retorika politik, melainkan sebuah orasi yang memiliki bobot moral dan substansi ideologis.

“Pidato beliau di PBB benar-benar menggema. Dia tidak bicara sebagai pemimpin negara semata, tetapi sebagai representasi nilai-nilai bangsa. Dunia mendengar karena setiap pernyataan memiliki makna,” kata Ali Wardana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan bahwa semua manusia diciptakan setara dan memiliki hak yang tidak dapat dicabut. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak akan berpangku tangan ketika keadilan dan hak kemanusiaan dilanggar.

Beberapa kutipan penting dari pidato Prabowo di PBB:

“Kita berbeda ras, agama, dan kebangsaan, namun kita berkumpul sebagai satu keluarga manusia. Kita di sini pertama dan terutama sebagai sesama manusia masing-masing diciptakan setara, dianugerahi hak yang tak terelakkan untuk hidup, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan.”

“Dan hari ini kita tidak boleh diam sementara rakyat Palestina dirampas keadilan dan legitimasi yang sama di Aula ini.”

“The strong do what they can, the weak suffer what they must. Kita harus menolak doktrin ini. PBB ada untuk menolak doktrin ini.”

“Jika dan ketika Dewan Keamanan dan Majelis Agung ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri kami untuk mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain kami siap.”


Dalam penutupnya, Prabowo mengemukakan solusi dua negara: “Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan demikianlah kita dapat mencapai perdamaian sejati: perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan.”

Ali Wardana menyebut bahwa aspek-aspek dalam pidato tersebut mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Menurut Ali:

Pernyataan tentang martabat manusia dan hak asasi memuat semangat Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab);

Sikap menolak dominasi negara kuat terhadap negara lemah merupakan wujud Sila Keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan);

Dan, seruan untuk mewujudkan keadilan global sejajar dengan Sila Kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia).

“Pidato beliau bukan hanya mengangkat nama Indonesia, tetapi memperkuat posisi bangsa di mata dunia. Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa ini adalah diplomasi berbasis nilai — soft power yang berakar dari Pancasila. Pesan universal disampaikan dengan lugas, tegas, dan penuh wibawa,” ujar Ali Wardana.

Tags: ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya