Breaking News

Transformasi Limbah Sapi Menjadi Berkah Ekonomi Berbasis Digital

liputan08.com

​Oleh: [Muhammad Zidan S.H., ketua karang taruna sub unit rw 06]

Sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat kembali menunjukkan peran vitalnya dalam mengakselerasi kemandirian ekonomi desa. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diinisiasi oleh Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor dengan dukungan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) adalah contoh nyata. Kegiatan yang bertajuk “Pemberdayaan Kelompok Peternak Sapi Melalui Pengembangan Pupuk Organik Kompos dan Pelatihan Digital Marketing” ini bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan sebuah model transformasi yang relevan dan berkelanjutan.

​Inti dari persoalan peternakan rakyat seringkali terletak pada dua hal: manajemen limbah dan akses pasar. Kotoran sapi yang melimpah, jika tidak dikelola, akan menjadi sumber pencemaran lingkungan. Di sisi lain, potensi produk turunan yang bernilai ekonomi tinggi, seperti pupuk organik, sering terbentur pada minimnya pengetahuan pengolahan dan keterbatasan jangkauan pemasaran.

​Program PkM UIKA Bogor hadir sebagai solusi komprehensif. Pertama, Tim Dosen dan mahasiswa mentransfer teknologi tepat guna dalam mengolah limbah padat dan cair menjadi pupuk organik kompos berkualitas. Ini adalah langkah ganda: menyelesaikan masalah sanitasi lingkungan sekaligus menciptakan produk bernilai jual. Kedua, peternak dibekali Pelatihan Digital Marketing. Di era 4.0, kemandirian ekonomi tidak akan tercapai tanpa kemampuan memasarkan produk secara daring. Pelatihan ini membuka cakrawala baru bagi kelompok peternak untuk menembus pasar yang lebih luas tanpa bergantung pada tengkulak.

​Keberhasilan program ini akan menjadi blueprint pemberdayaan di sektor peternakan lainnya. Ini membuktikan bahwa perguruan tinggi, dengan dukungan Kemenristekdikti, dapat menjadi lokomotif perubahan yang membawa ilmu pengetahuan keluar dari menara gading dan mengaplikasikannya langsung untuk kesejahteraan rakyat. Harapannya, model sinergi ini dapat terus diperkuat, memastikan bahwa setiap inovasi teknologi tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar mengubah limbah menjadi berkah, serta peternak tradisional menjadi pengusaha digital yang mandiri dan berdaya saing.

​Pendapat : [Muhammad Zidan S.H.], Ketua Karang Taruna Sub Unit 06 dan Mitra Kegiatan

​”Saya, atas nama pemuda dan kelompok peternak di lingkungan Sub Unit 06, sangat mengapresiasi dan bersyukur atas kehadiran tim PkM dari Universitas Ibn Khaldun Bogor. Selama ini, kami hanya tahu beternak dan membiarkan kotoran sapi menumpuk. Baunya mengganggu, dan kami tidak tahu bagaimana mengolahnya menjadi uang.

​Kegiatan ini memberikan kami dua hal penting. Pertama, pengetahuan dan skill praktis membuat pupuk kompos yang mudah dan murah. Kami tidak lagi melihat kotoran sapi sebagai masalah, tetapi sebagai bahan baku bernilai tinggi. Ini secara langsung meningkatkan potensi pendapatan kami.

​Kedua, pelatihan Digital Marketing adalah lonjakan besar. Banyak dari kami yang masih awam menggunakan media sosial untuk berbisnis. Sekarang, kami punya panduan untuk mempromosikan pupuk organik dan bahkan hasil ternak kami secara daring. Ini membuat kami lebih mandiri dan tidak lagi takut produk kami tidak laku.

​Kerja sama dengan UIKA dan Kemenristekdikti ini adalah bukti bahwa pemerintah dan akademisi peduli pada kemandirian pemuda dan peternak di tingkat akar rumput. Kami berkomitmen untuk melanjutkan dan mengembangkan ilmu yang sudah kami dapat, menjadikan kelompok kami sebagai sentra pupuk organik yang ramah lingkungan dan berbasis digital.”

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya