Breaking News

Antam UBPE Pongkor Luncurkan Rumah Belajar GARITAN di Nanggung: Sinergi Ketahanan Pangan dan Edukasi Lingkungan

Liputan08.com NANGGUNG – Komitmen nyata PT Antam Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor dalam membangun masa depan berkelanjutan kembali ditunjukkan melalui peluncuran Rumah Belajar GARITAN (Gerakan Ramah Lingkungan untuk Mendukung Ketahanan Pangan), yang diresmikan pada Rabu, 22 Juli 2025 di Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Rumah Belajar GARITAN menjadi simbol sinergi antara sektor industri dan masyarakat dalam menjawab dua tantangan krusial: peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal serta kelestarian lingkungan.

Kegiatan peresmian tersebut dirangkaikan dengan Pelatihan Seri III Program Generasi Unggul, yang secara khusus mengangkat tema “Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman Hortikultura”. Pelatihan ini diikuti oleh puluhan petani dan warga sekitar, dengan harapan mampu meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola pertanian secara mandiri dan adaptif terhadap perubahan iklim.

Pilar CSR dan Arahan Nasional

Asisten Manajer CSR PT Antam Tbk UBPE Pongkor, Edi Ayuba, menjelaskan bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu dari delapan pilar prioritas CSR PT Antam, sejalan dengan arahan Presiden RI yang menekankan pentingnya swasembada pangan berbasis komunitas.

“Instruksi dari Bapak Presiden soal ketahanan pangan menjadi perhatian serius kami. Karena itu, melalui program seperti GARITAN, kami ingin membangun pondasi ekonomi yang kuat di tingkat desa, melalui edukasi pertanian yang aplikatif dan ramah lingkungan,” jelas Edi.

Menurutnya, program ini tidak hanya fokus pada aspek teknis pertanian, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan kemandirian ekonomi dalam jangka panjang.

Dukungan Pemerintah Desa

Kepala Desa Kalongliud, Jani Nurjaman, menyambut baik inisiatif PT Antam dan menilai keberadaan Rumah Belajar GARITAN sangat relevan dengan kebutuhan warganya. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen dari total luas wilayah desa seluas 329 hektare merupakan lahan pertanian aktif, baik sawah maupun hortikultura.

“Kami sangat mengapresiasi PT Antam karena telah memfasilitasi ruang belajar yang bisa diakses masyarakat, khususnya petani. Rumah Belajar GARITAN ini adalah langkah nyata untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat desa sekaligus memperkuat budaya bertani yang selaras dengan alam,” ujar Jani.

Ia juga menekankan bahwa program ini akan memperkuat dukungan terhadap Program Kampung Iklim (Proklim), yang menargetkan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat tapak.

“Kami ingin pertanian di desa ini tidak hanya produktif, tapi juga menjaga kelestarian alam. Edukasi melalui GARITAN menjadi kunci agar petani kita semakin sadar akan pentingnya pertanian berkelanjutan,” pungkasnya.

Membangun Masa Depan dari Desa

Rumah Belajar GARITAN diproyeksikan menjadi pusat edukasi dan praktik langsung bagi masyarakat, tidak hanya dalam bidang pertanian, tetapi juga dalam upaya memperkuat nilai-nilai ekologis, kolaborasi sosial, dan ketahanan ekonomi desa. Program ini juga menjadi contoh baik kolaborasi antara dunia industri dan pemerintah desa dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), terutama pada tujuan ke-2 (Tanpa Kelaparan), ke-4 (Pendidikan Berkualitas), dan ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Dengan peluncuran program ini, PT Antam UBPE Pongkor tidak hanya menjalankan tanggung jawab sosialnya, tetapi juga turut membangun masa depan masyarakat lokal yang lebih mandiri, tangguh, dan berdaya saing.(Spr)

Tags: , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya