Breaking News

Pentas Budaya Meriahkan HUT ke-80 RI di Cilebut Barat, KH Ahmad Yaudin Sogir Ajak Warga Jaga Persatuan dan Awasi Generasi Muda

liputan08.com Cilebut Barat, Sukaraja — Semarak peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia terasa hangat dalam gelaran Pentas Budaya yang diselenggarakan oleh Remaja Babakan Masjid (RBM) 22, bertempat di RT 002/02, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Acara yang diwarnai semangat kebersamaan dan gotong royong ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, KH Ahmad Yaudin Sogir, SE. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh warga untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama di tengah derasnya arus informasi dan isu-isu provokatif di media sosial.

“Kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan, jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang di media sosial. Orang tua juga harus cerdas dan aktif dalam mengawasi anak-anak, baik dalam pendidikan maupun pergaulan mereka. Hindari narkoba dan pergaulan bebas, karena saat ini sudah banyak korban akibat kurangnya pengawasan dari keluarga,” ujar KH Ahmad Yaudin Sogir. Minggu (7/9/2025)

Pentas Budaya ini juga menjadi ajang partisipasi aktif masyarakat dan sarana positif bagi generasi muda untuk berkarya. Ketua panitia, Raffi Bintang AF, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menguatkan tali silaturahmi antarwarga sekaligus mendorong kreativitas pemuda dalam melestarikan budaya lokal.

“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ini bukti bahwa semangat gotong royong dan kecintaan terhadap kebudayaan masih sangat kuat di tengah masyarakat Babakan. Tak kalah penting, dukungan dari pengurus setempat, khususnya Ketua RT 002/02 Bapak Sanusi serta para pembina RBM 22, sangat berperan dalam suksesnya acara ini,” ujar Raffi.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, di antaranya Ketua RW 02, Ketua RW 03, para Ketua RT se-Babakan, serta perwakilan dari Pemerintah Desa Cilebut Barat, yang menunjukkan dukungan penuh terhadap kegiatan kepemudaan dan pelestarian budaya.

Menariknya, panitia juga menghadirkan bazar UMKM sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian lokal. Berbagai produk unggulan warga dipamerkan dalam stan-stan UMKM, mulai dari kuliner khas, kerajinan tangan, hingga produk fashion.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi desa. Kami menghadirkan sentra UMKM dalam acara ini agar para pelaku usaha lokal bisa lebih dikenal dan didukung oleh masyarakat,” tambah Raffi.

Pentas Budaya ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan secara seremonial, tetapi juga dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang membangun, edukatif, dan memberdayakan masyarakat.

Tags: , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya