Breaking News

Momentum Halalbihalal KH Achmad Yaudin Ajak Wartawan PWI Bogor Padamkan Amarah, Tebarkan Maaf dan Kasih Sayang

Liputan08.com – Setelah jeda selama bulan suci Ramadan, kegiatan pengajian rutin Al Ikhbar yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor kembali digelar. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 16 April 2025 di Graha Wartawan, Cibinong, Kabupaten Bogor, dan seperti biasa menghadirkan Guru Tetap PWI, KH Achmad Yaudin Sogir, sebagai pengisi tausiah.

Pengajian kali ini terasa istimewa karena bertepatan dengan momen pasca-Idulfitri, yang menjadi ruang spiritual untuk saling memaafkan dalam bingkai Halalbihalal. Dalam tausiah yang mengangkat tema “Taqabbalallahu Minna wa Minkum: Menghapus Amarah, Menyemai Maaf”, KH Achmad Yaudin menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan dan menyentuh hati, sekaligus menggugah kesadaran diri akan pentingnya menyucikan hati dari sifat-sifat tercela pasca-Ramadan.

“Kalimat ‘Taqabbalallahu minna wa minkum’ bukan sekadar ucapan tahunan, melainkan doa dan harapan agar amal ibadah kita selama Ramadan diterima, serta pengakuan tulus akan kelemahan diri yang butuh dimaafkan oleh sesama,” ucap KH Achmad Yaudin dengan nada lembut namun penuh makna.

Beliau mengajak seluruh peserta untuk menjadikan halalbihalal sebagai momentum spiritual yang mampu meredam ego, menghapus dendam, dan menguatkan ukhuwah Islamiyah. Dalam pandangan beliau, manusia adalah tempatnya salah dan lupa, namun sebaik-baiknya manusia adalah yang mampu mengakui kesalahan dan memohon serta memberi maaf.

Mengutip hadits Rasulullah SAW:
“Barang siapa yang memaafkan padahal dia mampu membalas, maka Allah akan meninggikan derajatnya di sisi-Nya.” (HR. Tirmidzi)

Dalam kesempatan tersebut, KH Achmad Yaudin juga menyinggung ayat suci Al-Qur’an dalam Surah Ali Imran ayat 134:
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Lebih dalam lagi, ia memaparkan pandangan Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, bahwa amarah adalah penyakit hati yang bersumber dari syahwat dan kesombongan. Jika tidak dikendalikan, amarah akan menjelma menjadi permusuhan yang menggerogoti akal sehat dan ukhuwah.

“Ramadan adalah madrasah jiwa, dan Syawal adalah ujian nyata. Mampukah kita menerapkan buah dari latihan sebulan penuh itu dalam sikap sehari-hari? Memaafkan adalah salah satu indikator utama keberhasilan ibadah Ramadan kita,” tegasnya.

Lebih lanjut, beliau juga menekankan bahwa insan pers pun tak luput dari ujian batin. Dalam menjalankan tugas jurnalistik, tidak jarang terjadi gesekan, kesalahpahaman, atau bahkan saling salah sangka. Karenanya, momentum halalbihalal ini menjadi sangat relevan untuk merekatkan kembali semangat kebersamaan dan profesionalitas yang dilandasi kasih sayang.

Pengajian yang berlangsung dalam suasana penuh kekhusyukan ini diakhiri dengan doa bersama, serta sesi saling bersalaman dan memohon maaf antar sesama wartawan, pengurus PWI, serta tamu undangan yang hadir. Senyum kelegaan dan kehangatan terlihat menghiasi wajah para hadirin yang larut dalam semangat ukhuwah dan keikhlasan.

Dengan kembali digelarnya pengajian rutin ini, PWI Kabupaten Bogor menegaskan komitmennya untuk tidak hanya membina kualitas jurnalistik para anggotanya, tetapi juga memperkuat dimensi spiritual dan moral, demi terciptanya insan pers yang cerdas, beretika, dan berakhlak mulia.

(Zakar)

Tags: ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya