Liputan08.com – 5 November 2025 Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Mesuji turut berpartisipasi dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Dokumen Rencana Teknis dan Studi Kelayakan Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi pada Kawasan Transmigrasi Mesuji, Provinsi Lampung, Tahun 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Tabek Oy, Kantor Pemda Mesuji, Rabu (5/11/2025), diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Mesuji bekerja sama dengan Kementerian Transmigrasi serta Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. FGD ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat arah kebijakan pembangunan ekonomi kawasan transmigrasi dan penyusunan strategi pemberdayaan masyarakat yang inklusif, berkelanjutan, serta berbasis potensi lokal.

FGD dihadiri oleh berbagai unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Mesuji, di antaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Mesuji, Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Mesuji, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, serta para Asisten Sekretariat Daerah. Hadir pula Kepala OPD dari sejumlah dinas, termasuk Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas PUPR, Dinas Perikanan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, serta Dinas Perhubungan Kabupaten Mesuji.
Selain itu, hadir pula tim penyusun kajian teknis dari Universitas Padjadjaran Bandung serta perwakilan masyarakat transmigrasi yang menjadi sasaran kegiatan.
Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Mesuji, Endi Purnomo, S.H., M.H., dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya pendekatan integratif berbasis data spasial dalam penyusunan rencana pengembangan kawasan transmigrasi.
“Pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat transmigrasi harus didukung dengan data spasial yang akurat dan terintegrasi, mencakup peta potensi lahan, aksesibilitas, pola tanam, serta status kepemilikan tanah. Data tersebut harus dikombinasikan dengan data sosial ekonomi masyarakat untuk menentukan zona prioritas pengembangan, sehingga arah pembangunan dapat lebih tepat sasaran dan berkelanjutan,” ujar Endi.
Ia menambahkan, keterlibatan ATR/BPN memiliki peran strategis dalam memastikan kepastian hukum hak atas tanah, mencegah tumpang tindih lahan, serta mendukung perencanaan pembangunan yang tertib secara tata ruang dan administratif.
Dalam forum tersebut, Endi juga memaparkan beberapa gagasan inovatif untuk memperkuat ekonomi kawasan transmigrasi, di antaranya:
1. Pengembangan klaster ekonomi berbasis komoditas unggulan lokal, seperti agroindustri (pengolahan hasil pertanian dan perkebunan), peternakan terpadu (integrasi sawit–sapi, padi–ikan), dan energi terbarukan mikro (biogas dan surya).
2. Pemberdayaan kelembagaan ekonomi masyarakat, melalui penguatan BUMDes, koperasi transmigran, dan kemitraan dengan pelaku usaha (offtaker).
3. Penerapan konsep ekonomi sirkular desa, dengan prinsip produksi–olah–jual di tempat untuk menciptakan nilai tambah di tingkat lokal.
Selain itu, ia juga mengusulkan beberapa ide kreatif, seperti:
Kampung Inovasi Transmigrasi (KIT) — kawasan percontohan berbasis teknologi tepat guna dan agropreneur muda.
Agro-Tourism Transmigrasi destinasi wisata berbasis pertanian terpadu dan budaya lokal.
One Product One Trans Village — penguatan produk unggulan khas tiap desa transmigrasi.
Rumah Produksi Bersama (RPB) — pusat pengolahan hasil pertanian dan peternakan berbasis koperasi transmigran.
Digital Hub Transmigrasi — pusat pelatihan dan pemasaran produk digital bagi masyarakat muda transmigran.
“FGD ini menjadi momentum penting untuk mengintegrasikan kebijakan lintas sektor — mulai dari pertanahan, pertanian, ekonomi, hingga penataan ruang — agar kawasan transmigrasi benar-benar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Mesuji,” imbuh Endi.
Kegiatan FGD diakhiri dengan komitmen bersama antara Pemerintah Kabupaten Mesuji, Kementerian ATR/BPN, dan Universitas Padjadjaran untuk menyusun dokumen rencana teknis serta studi kelayakan yang tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga aplikatif dan sesuai kebutuhan masyarakat di lapangan.
Sinergi lintas sektor ini diharapkan mampu mendorong Kawasan Transmigrasi Mesuji menjadi kawasan ekonomi produktif dan berdaya saing, sekaligus menjadi contoh keberhasilan pembangunan berbasis kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat.
Tags: ATR/BPN Mesuji Ikuti FGD Penguatan Ekonomi Transmigrasi, Sinergi Pemerintah dan Akademisi
Baca Juga
-
27 Mei 2025
Pemkab Bogor Resmi Lepas 296 Jamaah Calon Haji Kloter 52 JKS, Deni Humaedi Jaga Nama Baik Daerah di Tanah Suci
-
15 Jan 2025
Kasum TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 97 Perwira Tinggi TNI dan Pimpin Sertijab Balakpus Mabes TNI
-
07 Mei 2025
Rudy Susmanto Ajak Buruh Sama-Sama Bangun Kabupaten Bogor
-
17 Jan 2025
Baznas Kabupaten Bogor Rayakan HUT Ke-24, Pj. Bupati Apresiasi Peran Strategis dalam Pembangunan Daerah
-
22 Mei 2025
Bupati Bogor Transformasi TPA Galuga, Dorong Pengelolaan Sampah Modern dan Berkelanjutan
-
13 Sep 2025
Lebih dari 40 Media Deklarasikan Bogor Media Siber Network untuk Memperkuat Peran Media Lokal dalam Demokrasi dan Pembangunan Daerah
Rekomendasi lainnya
-
03 Jan 2025
Kejaksaan Agung Periksa Saksi Terkait Kasus Impor Gula di Kementerian Perdagangan
-
28 Nov 2024
Proses Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2024 di Jawa Tengah Berjalan Lancar, Kapolri Ajak Jaga Persatuan
-
17 Okt 2024
KEJATI SUMSEL Sita Aset Yayasan Batang Hari Sembilan Terkait Kasus Dugaan Korupsi di Palembang
-
15 Okt 2024
Direktur Eksekutif Lemkapi Desak Kapolres Bogor Tindak Tegas Pengeroyokan Wartawan PWI
-
25 Mei 2025
Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan, Bupati Bogor Percepat Pembangunan RSUD Parung
-
28 Mei 2025
Kabupaten Bogor Jadi Pelopor Nasional, Bupati Rudy Resmikan Rumah Keluarga Merah Putih Inovasi Perlindungan Keluarga Pertama di Indonesia



