
liputan08.com Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus memperkuat sinergi dalam melindungi bangsa dari ancaman narkoba. Kerja sama ini merupakan wujud nyata Asta Cita ke-7 Presiden Prabowo Subianto, yaitu memperkuat politik, hukum, birokrasi, serta pemberantasan korupsi dan narkotika.
Konferensi pers hari ini menegaskan bahwa perang melawan narkoba bukan hanya slogan, melainkan operasi nyata lintas provinsi. BNN Provinsi Sumatera Utara, BNN Provinsi Aceh, dan Polda Sumut berhasil membongkar dua jaringan besar narkotika dengan barang bukti hampir 1,7 ton sabu, ekstasi, kokain, dan ganja. Keberhasilan ini menjadi simbol komitmen negara hadir penuh melindungi generasi bangsa.
1.Operasi di Sumatera Utara
Minggu, 21 September 2025, BNN dan Polda Sumut menyita 1,4 ton narkoba (sabu, ekstasi, kokain, ganja).
Awalnya, dua tersangka berinisial Z dan IW ditangkap di Jl. Medan Sunggal, Kota Medan, dengan barang bukti ekstasi dalam mobil.
Dari pengembangan, empat tersangka lain ditangkap: RR dan E di sebuah hotel di Medan, serta DY dan FAM di Aceh Utara.
Dua tersangka lain (F dan C) ditetapkan DPO dan masih diburu.
Para tersangka dijerat UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal hukuman mati.
2.Operasi di Aceh
Sabtu, 20 September 2025, BNN Aceh dan Polres Kutacane mengungkap penyelundupan ratusan kilogram ganja jaringan Aceh–Medan.
Dua mobil pick-up disergap di Kabupaten Karo, ditemukan ganja kering yang disembunyikan di bodi kendaraan. Dua tersangka diamankan (SK dan SH).
Dari pengembangan, tersangka perempuan IM ditangkap di Kutacane dengan puluhan bungkus ganja di rumahnya. Suaminya, SE alias WIN, melarikan diri dan masuk daftar pencarian.
Senin, 22 September, petugas menangkap tersangka lain berinisial R, dengan barang bukti ganja ratusan bungkus di perkebunan Aceh Tenggara.
Para tersangka dijerat pasal berlapis UU No. 35 Tahun 2009, dengan ancaman maksimal hukuman mati.
3.Dampak dan Komitmen
Total barang bukti dari dua operasi: hampir 1,7 ton narkotika, setara penyelamatan 7,8 juta jiwa dari penyalahgunaan narkoba.
Potensi kerugian finansial negara yang berhasil dicegah mencapai Rp 2,65 triliun.
Operasi ini menegaskan strategi P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) yang mencakup pencegahan, penindakan, rehabilitasi, hingga pemberdayaan masyarakat.
4.Penegasan Negara
Keberhasilan ini menunjukkan sinergi BNN dan Polri berjalan solid. Negara hadir dengan kekuatan penuh untuk:
Menghancurkan sindikat narkoba lintas provinsi,
Menjaga stabilitas sosial dan ekonomi,
Melindungi generasi muda menuju Indonesia Emas 2045 yang bebas narkoba.
WarOnDrugsForHumanity
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
Baca Juga
-
11 Mar 2025
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Desak Pengawasan Ketat terhadap Pengusaha Minyak Curah Nakal
-
21 Jul 2025
Festival Literasi 2025, Pemkab Bogor Dorong Budaya Baca di Semua Kalangan
-
23 Jun 2025
Bupati Bogor Dampingi Menteri Imipas Buka Perkemahan Satya Dharma Bhakti di Lapas Pondok Rajeg
-
19 Des 2024
Satgas Yonif 641/Bru Berbagi Snack, Jalin Kedekatan dengan Warga Kampung Timeria
-
15 Jul 2025
Hambalang Siap Jadi Lokasi Launching KDMP Jabar, Zulkifli Hasan Lakukan Peninjauan
-
08 Apr 2025
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen terhadap Demokrasi, Supremasi Sipil, dan Reformasi TNI
Rekomendasi lainnya
-
04 Agu 2025
Sekda Bogor Ajak ASN Tingkatkan Etos Kerja dan Respons Cepat ke Masyarakat
-
26 Apr 2025
Bupati Bogor Rudy Susmanto Dukung Kolaborasi dengan IPB University untuk Percepatan Pembangunan Berbasis Data dan Teknologi
-
07 Jan 2025
Kejaksaan Agung Periksa Dua Saksi Terkait Kasus Impor Gula Tahun 2015-2016
-
17 Jan 2025
Pj. Bupati Bogor Luncurkan Program Jumat Jantung Sehat untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
-
22 Mar 2025
Bareskrim Polri Bongkar Kecurangan SPBU di Bogor, Pakai Alat Canggih untuk Kurangi Takaran BBM
-
27 Mei 2025
DPM FEB UIKA Bogor Gelar Rapat Koordinasi ORMAWA Perkuat Sinergi Lintas Lembaga