
liputan08.com CIBINONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bergerak cepat menekan angka anak zero dose (anak yang sama sekali belum menerima imunisasi dasar) demi mewujudkan cakupan imunisasi universal, menekan angka kematian bayi dan balita, serta menjamin keadilan dalam layanan kesehatan.
Sebagai langkah awal, Pemkab Bogor melalui Dinas Kesehatan menggelar pertemuan lintas sektor untuk mengidentifikasi dan memetakan anak zero dose di Kabupaten Bogor. Kegiatan yang berlangsung di Cibinong, Rabu (30/7/2025) ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, TNI-Polri, tokoh agama, TP PKK, Camat, Kepala Desa, MUI, penyuluh KUA, bidan desa, Puskesmas, hingga NGO Clinton Health Access Initiative (CHAI).
“Anak-anak zero dose adalah kelompok paling rentan terkena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah. Kalau kita tidak bergerak cepat, mereka akan menjadi populasi berisiko,” tegas Adang Mulyana, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Menurut Adang, cakupan imunisasi di Kabupaten Bogor sempat menurun drastis akibat pandemi, sehingga beberapa penyakit yang sebelumnya hampir hilang kini kembali muncul.
“Kasus campak, pertusis, bahkan polio kembali kita temukan dalam tiga tahun terakhir. Ini alarm bagi kita semua,” ujarnya.
Adang menambahkan, tantangan di lapangan cukup kompleks, mulai dari tingginya mobilitas masyarakat, keterbatasan waktu orang tua yang bekerja, hingga penolakan imunisasi karena faktor keyakinan atau kekhawatiran efek samping.
“Oleh sebab itu, kami libatkan tokoh agama seperti MUI untuk memberi pemahaman, juga TNI-Polri untuk mendukung mobilisasi sasaran. Semua pihak harus bergerak bersama,” jelasnya.
Dalam pertemuan ini juga disepakati strategi percepatan, di antaranya pemetaan sasaran zero dose, edukasi berbasis komunitas, serta pendataan dan pelacakan anak yang belum imunisasi. Adang memastikan data nama-nama anak sudah tersedia dan siap ditindaklanjuti.
“Kalau hanya tenaga kesehatan yang turun, jangkauannya terbatas. Kita harus mendatangi mereka bersama-sama,” ujarnya.
Selain pertemuan ini, Pemkab Bogor juga akan menggelar program Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) pada 4–9 Agustus 2025 untuk mempercepat penjangkauan anak zero dose di seluruh wilayah.
“Imunisasi bukan hanya melindungi anak secara individu, tapi juga melindungi komunitas secara keseluruhan. Kami ingin angka zero dose bisa turun signifikan, sehingga penyakit-penyakit berbahaya tidak lagi mengancam generasi kita,” tutup Adang.
Tags: Imunisasi, Pemkab Bogor
Baca Juga
-
28 Nov 2024
Pemkab Bogor dan PT KAI Teken MoU Pengembangan Kawasan di Jalur Kereta Api
-
17 Okt 2024
Reda Manthovani Terima Penghargaan Tokoh Pejuang Hak-Hak Disabilitas di Detikcom Awards 2024
-
23 Okt 2024
Musabaqah Qira’atil Kutub Perdana Tingkat Kabupaten Bogor Digelar di Caringin
-
03 Jul 2025
Indonesia Tegaskan Politik Luar Negeri Bebas Aktif, TNI Perkuat Diplomasi Militer
-
19 Jul 2025
PPWI Lampung Bangkit! 12 DPC Dilantik, Gema Jurnalisme Rakyat Menggaung dari Balai Keratun
-
19 Mei 2025
Bupati Rudy Susmanto PORDES Citeureup Jadi Panggung Emas Bagi Bakat Muda Sepak Bola Bogor
Rekomendasi lainnya
-
14 Okt 2024
Operasi Zebra Jaya 2024 Dimulai: Satlantas Polres Jakarta Barat Gencarkan Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas
-
06 Des 2024
BNN RI Ungkap 15 Kasus Peredaran Narkotika Menjelang Akhir 2024
-
09 Nov 2024
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara Ajak Warga Teladani Pahlawan pada Peringatan Hari Pahlawan ke-79
-
22 Jun 2025
Promosikan Kopi Lokal, Pemkab Bogor Sajikan Kopi Gratis Bagi Warga di Kabogorfest 2025
-
23 Apr 2025
Ngeri, Korupsi Menjalar Sampai Istri hingga Sopir Kejagung Periksa 10 Saksi Skandal Suap PN Jakpus
-
21 Okt 2024
Peringati Hari Santri Nasional, DMI Cileungsi Gelar DMI Award dengan Dukungan Pj. Bupati Bogor