Breaking News

Tinggalkan Debat, Jalin Ukhuwah Pesan Sejuk Danang Donoroso untuk Para Jurnalis

Liputan08.com – Dalam suasana hangat di kantor redaksi Pelita Baru, Kabupaten Bogor, wartawan senior sekaligus pemilik media Pelita Baru (cetak dan online), Danang Donoroso, menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh jurnalis. Sebagai Plt Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, ia mengingatkan pentingnya meninggalkan perdebatan dan lebih mengedepankan ukhuwah serta silaturahmi antar sesama insan pers.

“Jangan habiskan energi untuk berdebat yang tak berujung. Rasulullah SAW bersabda: ‘Aku menjamin sebuah rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun ia di pihak yang benar.’ (HR. Abu Dawud),” ujar Danang, mengutip sabda Nabi Muhammad SAW.

Menurut Danang, dunia jurnalistik sangat rentan dengan perbedaan pandangan, namun hal itu seharusnya tidak menjadikan jurnalis saling menjatuhkan. Justru sebaliknya, profesi ini harus dijalani dengan semangat kolaborasi, saling menghargai, dan memperkuat persatuan.

“Profesi kita adalah amanah. Kita tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga harus menjadi jembatan kedamaian. Silaturahmi lebih utama daripada adu argumen. Hidup ini hanya sementara, mari kita rawat hubungan baik dengan sesama,” tambahnya.Senin (26/5/2025)

Dalam momen yang penuh refleksi itu, Danang mengajak seluruh wartawan untuk mengedepankan etika, menjaga lisan, serta menulis dengan niat yang lurus. Ia juga mengingatkan bahwa berita yang baik lahir dari hati yang bersih dan pikiran yang jernih.

“Saling menghargai, saling mendukung, dan saling menguatkan adalah ciri jurnalis sejati. Jangan biarkan perbedaan pendapat merusak ukhuwah yang telah terjalin. Kita semua bersaudara,” tuturnya dengan suara lembut namun tegas.

Pesan Danang Donoroso ini mendapat sambutan hangat dari para jurnalis yang hadir. Beberapa bahkan tampak terharu dan merenung. Momen ini menjadi pengingat, bahwa dalam menjalani kehidupan yang singkat, kebaikan dan ketulusan jauh lebih bermakna daripada kemenangan dalam perdebatan.

“Mari kita menjadi jurnalis yang tak hanya cerdas, tetapi juga bijak. Menyebar kebaikan, bukan kebencian. Menyatukan, bukan memecah,” pungkas Danang.

Dengan pesan ini, Danang Donoroso tak hanya memberi nasihat, tetapi juga mengetuk hati para jurnalis agar kembali kepada esensi profesi: menjadi pelita di tengah gelapnya zaman, bukan api yang membakar persaudaraan.

Tags: ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya