Breaking News

Pemkab Bogor Siaga Total Hadapi Cuaca Ekstrem, Rudy Susmanto Kerahkan Seluruh Tim Tanggap Bencana

Liputan08.com – Ahad, 13 Juli 2025. Menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Bupati Bogor Rudy Susmanto menginstruksikan seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk siaga penuh. Ia menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam menghadapi ancaman bencana akibat hujan lebat dan anomali cuaca.

“Seluruh tim tanggap darurat sudah kami siagakan. Pemerintah Kabupaten Bogor bergerak cepat untuk menghadapi dinamika cuaca yang tidak menentu. Ini bentuk komitmen kami dalam melindungi masyarakat,” tegas Rudy Susmanto di Cibinong, Ahad (13/7).

BMKG sebelumnya memprediksi bahwa wilayah Jabodetabek, termasuk Kabupaten Bogor, berpotensi mengalami hujan lebat selama sepekan ke depan. Fenomena ini dipicu oleh dinamika atmosfer yang menyebabkan musim kemarau mundur di sebagian besar wilayah Indonesia.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemkab Bogor telah mengaktifkan seluruh unit siaga bencana, termasuk penyediaan logistik kebutuhan pokok dan perlengkapan darurat di gudang milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial.

“Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kami dorong untuk turun langsung, baik dalam penanganan pascabencana maupun pencegahan di wilayah rawan bencana,” kata Rudy.

Selain itu, Pemkab juga tengah melakukan normalisasi saluran air dan penataan kawasan rawan longsor seperti di wilayah Puncak. Meski sebagian wilayah tersebut berada di luar kewenangan Pemkab Bogor, Rudy menegaskan bahwa langkah antisipatif tetap dilakukan demi keselamatan warga.

“Kami tetap turun tangan. Bagi kami, keselamatan dan kenyamanan warga adalah prioritas utama,” ujarnya.

Di sisi lain, Rudy juga menyampaikan bahwa SKPD yang menangani bidang perizinan tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap izin-izin yang telah diterbitkan dalam beberapa tahun terakhir. Evaluasi ini bertujuan memastikan bahwa seluruh perizinan sesuai ketentuan hukum dan tidak menimbulkan risiko terhadap lingkungan dan tata ruang.

“Kami tidak ingin proses perizinan yang keliru menjadi pemicu bencana di kemudian hari,” pungkasnya.

Tags: ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya