Breaking News

Konvergensi Media dan Etika Informasi: KPI IAI-N Laa Roiba Gelar Jurnalis Fair 2025

Liputan08.com – Himpunan Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Institut Agama Islam Nasional (IAI-N) Laa Roiba Bogor sukses menggelar Seminar Nasional bertema “Jurnalisme Konvergensi dan Masa Depan Informasi di Indonesia” sebagai puncak rangkaian kegiatan Jurnalis Fair 2025.

Bertempat di Aula Pascasarjana IAI-N Laa Roiba, seminar ini menjadi ruang reflektif sekaligus edukatif bagi mahasiswa dan insan muda media dalam memahami arah jurnalisme masa depan di tengah lanskap media yang terus berubah.

Ketua Program Studi KPI, Siti Lutfi Latifah, M.Sos., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah untuk membangun kesadaran kolektif tentang peran strategis generasi muda dalam praktik jurnalisme yang adaptif, etis, dan inklusif.

“Kami memandang jurnalisme bukan hanya sebagai profesi teknis, tetapi juga sebagai medan dakwah kultural yang menyuarakan nilai, menjaga integritas, dan membangun kesadaran kritis publik,” ungkapnya.

Kegiatan Jurnalis Fair 2025 dirancang dengan lima tujuan utama, yaitu:

1. Mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam pengembangan jurnalisme yang adaptif terhadap konvergensi media;
2. Mengasah keterampilan jurnalistik dalam format tulis, visual, dan digital;
3. Menumbuhkan kesadaran akan keberagaman dan tanggung jawab sosial;
4. Menyediakan ruang ekspresi kreatif dalam menjawab tantangan informasi digital;
5. Melahirkan calon jurnalis muda yang visioner dan beretika.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber nasional yang menyampaikan pandangan strategis dan pengalaman langsung dalam menghadapi transformasi dunia media:

Hidayatul Mulyadi (Video Jurnalis KompasTV) menekankan pentingnya menjaga empati dalam kerja jurnalistik, meski teknologi dan kecerdasan buatan (AI) semakin mendominasi.

“AI dapat menjadi alat bantu, tetapi tidak akan pernah menggantikan sentuhan kemanusiaan yang menjadi ruh jurnalisme,” ujarnya.

Risna Rahayu (Eks Jurnalis Okezone) memaparkan tantangan kompetensi jurnalis masa kini, mulai dari keterampilan multiplatform, video pendek untuk media sosial, pemahaman algoritma, hingga analisis performa konten.

“Jurnalis hari ini tidak hanya menulis, tetapi juga harus memahami ekosistem digital secara menyeluruh,” katanya.

Sabir Laluhu (Jurnalis dan Penulis) mengajak peserta merenungkan dampak konvergensi media terhadap nasib jurnalis dan lembaga media.

“Konvergensi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang pilihan nilai dan ketahanan identitas profesi. Jurnalisme yang bertahan adalah yang lahir dari panggilan hati, bukan sekadar pekerjaan,” tegasnya.

Seminar ini diikuti oleh lebih dari 120 peserta dari berbagai kampus, antara lain INU Tasikmalaya, Universitas Ibn Khaldun Bogor, KPI Mohammad3 Natsir Bekasi, Universitas Riau, Universitas Airlangga, Politeknik Negeri Semarang, dan lainnya. Hadir pula Aliansi KPI Bergerak yang turut memperkuat jaringan kolaboratif lintas kampus.

Sebagai bagian dari rangkaian Jurnalis Fair, sebelumnya telah dilaksanakan empat cabang lomba, yaitu: Penulisan Feature, News Reporting, Desain Poster, dan Fotografi. Final lomba News Reporting dan pengumuman pemenang digelar bersamaan dengan pelaksanaan seminar nasional.

Berikut adalah para pemenang lomba:

Feature Writing: Rafliansyah (IAI Nasional Laa Roiba Bogor)

Fotografi: Zaidan Fadhlurrahman (Universitas Ibn Khaldun Bogor)

News Reporting: Selvi Andini (Universitas Riau)

Desain Poster: Muhammad Fahrurrozi Mubarok (STID Mohammad Natsir)

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen KPI IAI-N Laa Roiba Bogor bersama jejaring mahasiswa KPI se-Indonesia dalam memperkuat kapasitas jurnalisme kritis dan bertanggung jawab. Diharapkan, generasi muda semakin siap menjadi aktor strategis dalam menghadapi masa depan informasi yang kompleks dan dinamis.

Penulis :ALI

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya