
liputan08.com Cibinong – Pemerintah Kabupaten Bogor menjadikan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sebagai prioritas utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menargetkan percepatan penyelesaian program tersebut hanya dalam waktu tiga tahun, lebih cepat dari proyeksi lima tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Bogor saat ini mencapai sekitar 14 ribu unit. Kondisi ini dinilai sangat mendesak karena berkaitan langsung dengan kualitas hidup ribuan keluarga.
“Tidak boleh ada warga menunggu terlalu lama untuk mendapatkan hunian yang layak. Karena itu, kami ambil langkah percepatan agar kebutuhan dasar masyarakat segera terjawab,” tegas Rudy.
Melalui APBD Perubahan 2025, Pemkab Bogor telah mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki 3.750 unit rumah, yang tersebar di 40 kecamatan dan 416 desa. Selain itu, Pemkab juga mengintegrasikan program ini dengan berbagai pihak, mulai dari TNI, Polri, hingga pemerintah pusat melalui DPR RI.
“Dari APBD murni ada 3.750 rumah. Di luar itu, ada program kolaborasi bersama TNI dan Polri, tujuannya sama, percepatan pembangunan untuk masyarakat. Koordinasi dengan DPR RI pun terus dilakukan agar tidak ada tumpang tindih bantuan,” jelasnya.
Untuk menjamin ketepatan sasaran, Pemkab Bogor menerapkan sistem verifikasi berlapis, mulai dari tingkat RT/RW, desa/kelurahan, hingga pendataan resmi oleh DPKPP. Rudy menegaskan, program Rutilahu harus benar-benar menyentuh warga yang paling membutuhkan.
Meski menyadari keberhasilan program sangat bergantung pada kemampuan fiskal daerah, Rudy optimistis target bisa dicapai. Hal ini didukung oleh tren pertumbuhan pendapatan daerah yang positif, seiring stabilnya sektor perdagangan, industri kecil, dan pariwisata.
“APBD Perubahan nanti kita fokuskan untuk Rutilahu. Ini jawaban atas kebutuhan riil masyarakat. Rumah layak huni bukan hanya tempat berteduh, tapi pondasi kehidupan yang lebih sehat, aman, dan sejahtera,” tambahnya.
Selain perbaikan fisik, program Rutilahu juga diintegrasikan dengan bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat, sehingga manfaat yang dirasakan lebih komprehensif.
Langkah ini menegaskan keberpihakan Pemkab Bogor terhadap warga kurang mampu. Dengan strategi terukur dan sinergi antarlembaga, Pemkab Bogor berkomitmen menghapus wajah kemiskinan struktural, satu rumah demi satu rumah.
Tags: Bupati Bogor, Rudy Susmanto, Rutilahu
Baca Juga
-
24 Mei 2025
Pemkab Bogor Sidak dan Segel Industri Pencemar Lingkungan di Wilayah Timur
-
07 Feb 2025
Satgas Yonif 642/Kps Pos Kout Tahota Bagikan Sembako untuk Warga Kurang Mampu di Papua Barat
-
30 Jan 2025
Kejaksaan Agung Kawal Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Transparansi dan Keamanan
-
05 Nov 2024
Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Tetapkan Satu Tersangka Baru dalam Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan LRT
-
10 Jun 2025
Unjuk Kreasi di Festival Desa Wisata 2025 Angkat Budaya Lokal Jadi Daya Tarik Wisata Baru di Bogor
-
12 Mar 2025
Bupati Bogor Rudy Susmanto Bahas Tata Ruang dengan Gubernur Jabar: Wujudkan Investasi Sehat dan Lingkungan Bebas Bencana
Rekomendasi lainnya
-
12 Des 2024
Kejaksaan Agung dan BPOM Perkuat Sinergi untuk Pencegahan Korupsi dan Peningkatan Tata Kelola
-
01 Jun 2025
Gagalkan Penyelundupan 199.800 Benih Lobster, TNI AL Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp29,97 Miliar di Merak
-
23 Jul 2025
Ketua DPRD Bogor Dukung Penuh Pembangunan RS PMI Parung Panjang: Dorong Akses Layanan Kesehatan Merata
-
05 Mar 2025
Jaro Ade Takziah ke Keluarga Korban Banjir Bandang Cisarua Kita Harus Saling Menguatkan
-
24 Mar 2025
Bupati Bogor Rudy Susmanto Tinjau Ramp Check Kendaraan Dinas di Pakansari
-
14 Okt 2024
Kejaksaan Agung Periksa 3 Saksi dalam Kasus Korupsi Proyek Tol Japek II Elevated