Breaking News

Pererat Persaudaraan ASEAN, Delegasi Jaksa Kunjungi Istana Tampaksiring dalam APAGM 2025

liputan08.com Bali, 16 September 2025 — Dalam rangkaian kegiatan ASEAN Prosecutors/Attorneys General Meeting (APAGM) 2025, para delegasi dari negara-negara anggota ASEAN melakukan kunjungan budaya ke Istana Kepresidenan Tampaksiring, Bali, pada Selasa (16/9). Kegiatan ini menjadi salah satu momen penting dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia internasional, khususnya di lingkup hukum dan penegakan keadilan.

Kunjungan budaya ini dihadiri langsung oleh Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanuddin, para Jaksa Agung atau perwakilan dari negara anggota ASEAN, serta jajaran Kejaksaan Republik Indonesia baik dari tingkat pusat maupun wilayah hukum Bali.

Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, S.H., M.H., kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang wisata budaya, tetapi juga sebagai bentuk diplomasi yang mempererat kolaborasi antarnegara.

“Kegiatan Cultural Visit ini diharapkan dapat mengenalkan budaya Indonesia kepada negara-negara sahabat, dalam hal ini para Jaksa se-ASEAN, melalui kegiatan di luar forum formal,” ujar Anang Supriatna.

Istana Kepresidenan Tampaksiring sendiri memiliki nilai sejarah tinggi. Dibangun atas prakarsa Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, pada tahun 1957, istana ini dirancang bukan hanya sebagai tempat peristirahatan, tetapi juga sebagai pusat diplomasi budaya dan persahabatan antarbangsa.

Anang menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari APAGM 2025, yang berlangsung pada 14–17 September 2025 di Bali, dan menjadi sarana efektif untuk membangun pemahaman lintas budaya di antara aparat penegak hukum kawasan ASEAN.

“Melalui pengalaman bersama menyelami warisan sejarah, seni, dan budaya Indonesia, diharapkan dapat terjalin semangat solidaritas dan rasa persaudaraan yang lebih erat di antara negara-negara ASEAN,” imbuhnya.

Kunjungan ini memperlihatkan bahwa pendekatan kultural dalam kerja sama internasional, khususnya di bidang hukum, mampu membuka ruang dialog yang lebih humanis dan mendalam.

Tags: ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya