
Liputan08.com — Tim Advokasi Santri secara resmi melaporkan pimpinan salah satu pondok pesantren di Kabupaten Bogor, berinisial AF alias AS, kepada pihak kepolisian atas dugaan tindak asusila terhadap beberapa santri perempuan. Laporan tersebut diajukan setelah tim menerima pengaduan langsung dari para korban, termasuk korban yang masih di bawah umur.
Pondok pesantren tersebut berlokasi di Jl. Pondok Bitung Gang ACE, Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (11/6), Tim Advokasi Santri mengungkapkan bahwa dugaan tindak asusila dilakukan dengan memanfaatkan kedudukan pelaku sebagai tokoh agama di lingkungan pesantren.
“AF alias AS diduga melakukan proses grooming, yaitu membangun kedekatan emosional dengan korban secara intens yang kemudian dimanipulasi untuk kepentingan seksual. Dugaan modus ini melibatkan bujuk rayu, tekanan psikologis, dan penyalahgunaan relasi kuasa,” jelas Saykhan, S.H., M.H., perwakilan Tim Advokasi Santri dalam konferensi pers di Bogor.
Hingga saat ini, empat orang korban telah memberikan keterangan resmi kepada tim advokasi. Mereka menyatakan mengalami tekanan mental dan manipulasi yang membuat mereka merasa sulit untuk melawan ataupun mengungkapkan peristiwa tersebut lebih awal.
Sebelum melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian, Tim Advokasi Santri telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga terkait, seperti Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Wanoja Mitandang Kabupaten Bogor, serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan para korban mendapatkan perlindungan hukum dan pendampingan psikologis yang layak,” ujar Saykhan.
Sebagai langkah lanjutan, Tim Advokasi Santri berencana membentuk Pos Pengaduan Khusus guna memfasilitasi laporan dari korban lain yang mungkin masih enggan berbicara. Pos ini akan menjamin kerahasiaan identitas para pelapor serta menyediakan pendampingan hukum dan layanan psikososial.
Saykhan menegaskan bahwa kasus ini menjadi peringatan penting tentang perlunya pengawasan ketat terhadap institusi pendidikan berbasis agama. “Tidak boleh ada ruang bagi impunitas terhadap pelaku kekerasan seksual, siapa pun dia,” tegasnya.
Tim Advokasi Santri juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal proses hukum yang transparan, adil, dan berpihak pada korban.
Untuk informasi lebih lanjut dan pengaduan, masyarakat dapat menghubungi Humas Tim Advokasi Santri melalui nomor 0878-6040-2828.
(Dion/Red)
Tags: Diduga Lakukan Tindak Asusila, Pimpinan Pesantren di Bogor Dilaporkan ke Polisi
Baca Juga
-
04 Nov 2024
Satgas SIRI Kejaksaan Agung Amankan Eks Dirjen Perkeretaapian: PB Ditetapkan Tersangka Korupsi Proyek Kereta Api Besitang-Langsa
-
12 Mar 2025
Ketua DPRD Bogor Desak Disdagin Perketat Pengawasan Minyak Goreng Jelang Lebaran
-
09 Apr 2025
Dian Asafri: Hadirnya Menteri PKP Tegaskan Kepengurusan PWI Hendry Ch Bangun yang Sah
-
10 Jan 2025
Kabupaten Bogor Perkuat Komitmen Menuju ODF 100% dengan Verifikasi Data Intensif
-
20 Agu 2025
TNI Hadir untuk Rakyat: Dandim 1307/Poso Pimpin Langsung Penanganan Pasca Gempa di Poso Pesisir
-
12 Jun 2025
Gaungkan Gemarikan, Wabup Bogor Tebar 543 Ribu Benih Ikan di Situ Plaza Cibinong
Rekomendasi lainnya
-
30 Jun 2025
Bupati Bogor Tinjau Progres Masjid Raya: Jadi Pusat Layanan Haji dan Ikon Baru Kabupaten
-
23 Nov 2024
Cabup Bogor Rudy Susmanto akan Resmikan Rumah Nusantara untuk Wadah Para Relawan
-
28 Mar 2025
Bupati Bogor Lepas 1.600 Peserta Mudik Gratis Lebaran 2025
-
30 Jul 2025
Rudy Susmanto Dukung Penuh Aplikasi Jaga Desa demi Transparansi Dana Desa
-
18 Mar 2025
Kejaksaan Agung Periksa Tiga Saksi dalam Kasus Dugaan Korupsi Minyak Mentah PT Pertamina
-
09 Nov 2024
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara Ajak Warga Teladani Pahlawan pada Peringatan Hari Pahlawan ke-79