Breaking News

Harlah Pancasila 1 Juni 2025 Momentum Perkuat Persatuan Bangsa dan Pengamalan Nilai-Nilai Luhur

Liputan08.com — Bangsa Indonesia pada hari ini, 1 Juni 2025, memperingati Hari Lahir Pancasila—sebuah momentum historis yang menandai lahirnya dasar negara Republik Indonesia. Peringatan ini tidak hanya menjadi seremonial tahunan, tetapi juga pengingat kolektif akan pentingnya menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno dalam pidatonya pada Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Lima sila tersebut kemudian ditegaskan kedudukannya dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dan berdasarkan Pasal 37 UUD 1945, Pancasila tidak dapat diubah. Landasan ini juga diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, yang menyatakan bahwa Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor, Deddy Firdaus, menekankan urgensi memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam setiap lini kehidupan masyarakat.

“Setiap kebijakan dan
hukum wajib mencerminkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial. Ini bukan sekadar filosofi, tapi kompas moral dalam menjalankan negara,” tegas Deddy.

Deddy juga mengapresiasi inisiatif pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk meluncurkan program nasional “Pancasila dalam Aksi”. Program ini bertujuan menanamkan semangat Pancasila melalui tindakan nyata di tengah masyarakat.

Beberapa wujud implementasi nilai-nilai Pancasila yang relevan saat ini, menurut Deddy, antara lain:

Menjaga toleransi antarumat beragama dan menolak segala bentuk diskriminasi;

Menjaga persatuan bangsa dengan menolak hoaks, provokasi, dan ujaran kebencian, terutama di media sosial sesuai amanat UU ITE;

Mendorong musyawarah dan menghargai perbedaan pendapat sebagai bagian dari demokrasi Pancasila;

Peduli terhadap lingkungan hidup dan mendukung pemerataan ekonomi yang berkeadilan;

Aktif dalam pemberantasan korupsi, termasuk melaporkan praktik korupsi sesuai dengan UU Tipikor;

Berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti kerja bakti, donor darah, dan membantu kelompok rentan sebagai bentuk pengamalan nilai kemanusiaan.

Sementara itu, tokoh masyarakat dan anggota DPRD Kabupaten Bogor, Ahmad Yaudin Sogir, juga menyampaikan pesan penting mengenai arti Pancasila sebagai fondasi kehidupan berbangsa.

“Pancasila adalah harga mati. Ini bukan sekadar simbol, tapi semangat pemersatu bangsa. Mari jaga kebhinekaan dengan semangat gotong royong. Hanya dengan persatuan, Indonesia bisa maju dan sejahtera,” ujar Ahmad.

Tema nasional Harlah Pancasila tahun ini adalah “Bersatu dalam Perbedaan, Maju dalam Keberagaman”, yang mencerminkan semangat inklusivitas dan kekuatan dalam pluralitas. Diharapkan, tema ini menjadi refleksi bersama untuk memperkuat kesadaran kolektif bahwa keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa di Indonesia bukanlah sumber perpecahan, melainkan kekayaan yang harus dirawat dengan bijak.

Di akhir pernyataannya, Deddy Firdaus mengajak semua elemen masyarakat untuk terus mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita semua punya tanggung jawab moral dan konstitusional. Dengan mengamalkan Pancasila secara nyata, kita bisa wujudkan Indonesia yang adil, damai, bersatu, dan sejahtera,” pungkasnya.

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya