Breaking News

Apresiasi Keterbukaan Informasi: Dari Bupati Bogor hingga Kepala Bidang, Contoh Pejabat Publik yang Layak Diteladani

Liputan08.com BOGOR – Dalam era keterbukaan informasi publik, peran pejabat pemerintah tidak hanya sebatas menjalankan tugas administratif, melainkan juga bagaimana mereka mampu hadir, merespons, dan membuka ruang komunikasi yang sehat dengan masyarakat maupun insan pers. Transparency is the key to good governance, demikian sebuah adagium dalam dunia pemerintahan modern.

Hasil himpunan informasi dari Siber24jam.com, Liputan08.com, dan LiputanKhusus.com yang bersumber dari organisasi pers dan masyarakat Kabupaten Bogor dilakukan sejak Desember 2025 hingga September 2025 menunjukkan bahwa sejumlah pejabat eksekutif maupun legislatif di Kabupaten Bogor dikenal responsif, terbuka, serta tidak pernah menutup akses komunikasi dengan publik. Bahkan, tidak sedikit di antara mereka yang tetap menjaga etika komunikasi dengan cara sederhana, seperti membalas pesan jurnalis dan masyarakat, meski di tengah jadwal yang padat.

Fenomena ini menjadi indikator penting bahwa pejabat-pejabat tersebut bekerja dengan integritas. Sebab, dalam pandangan publik, semakin tertutup seorang pejabat, semakin besar pula potensi kecurigaan terhadap praktik penyalahgunaan anggaran dan kekuasaan.

1. Rudy Susmanto: Bupati yang Rendah Hati dan Tetap Responsif

Di tingkat eksekutif, penghargaan tertinggi diberikan kepada Bupati Bogor, Rudy Susmanto. Karier politiknya dimulai dari anggota DPRD hingga akhirnya dipercaya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bogor.

Meski memimpin daerah dengan jumlah penduduk terbesar se-Indonesia, Rudy tetap dikenal rendah hati dan responsif. Bahkan, dalam kesibukan mengurus jutaan masyarakat, ia masih meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan jurnalis atau sekadar membalas ucapan terima kasih.

“Ini bukan sekadar balasan pesan, tetapi sebuah penghormatan. Sikap seperti ini menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan beliau close to the people dan menempatkan keterbukaan sebagai prinsip utama,” ujar seorang jurnalis lokal.

2. KH. Achmad Yaudin Sogir: Legislatif yang Terbuka dan Aktif Berdialog

Di lembaga legislatif, penghargaan diberikan kepada KH. Achmad Yaudin Sogir, seorang tokoh pesantren yang tumbuh dari tradisi Nahdlatul Ulama (NU) dan aktif sebagai guru agama.

Sebagai anggota DPRD, ia dikenal terbuka, cepat tanggap, serta menjadikan ruang kerjanya di parlemen sebagai tempat diskusi terbuka dengan masyarakat dan wartawan. Tidak jarang ia justru mengundang kritik konstruktif terhadap kebijakan pemerintah daerah.

“Beliau adalah figur accessible leader yang menjadikan DPRD sebagai rumah aspirasi rakyat, bukan ruang yang eksklusif,” komentar salah seorang aktivis muda.

3. Ajat Rochmat Jatnika: Sekda Penghubung yang Komunikatif

Untuk tingkatan pejabat struktural, nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menonjol sebagai sosok yang mampu menjaga keseimbangan komunikasi.

Tugasnya yang kompleks—menjembatani kebijakan bupati, dinas-dinas, hingga legislatif—tidak mengurangi kemampuannya untuk tetap terbuka terhadap pers dan masyarakat. Dalam berbagai situasi, Ajat selalu mampu memberikan klarifikasi maupun penjelasan dengan cepat dan jelas.

“Inilah bentuk kepemimpinan administratif yang efektif. Beliau adalah the bridge of communication antara birokrasi dan publik,” terang seorang akademisi dari Universitas Pakuan.

4. Camat Cibinong: Tanggap di Tengah Kompleksitas Permasalahan

Pada level kecamatan, apresiasi diberikan kepada Camat Cibinong yang dinilai paling cepat tanggap, terbuka, dan responsif. Mengingat Cibinong merupakan ibu kota Kabupaten Bogor dengan permasalahan sosial yang kompleks, sikap tanggap dari camat menjadi sebuah prestasi tersendiri.

Tidak ada permasalahan warga yang luput dari perhatian, dari persoalan administrasi hingga konflik sosial yang memerlukan solusi cepat.

“Dengan keterbukaan dan kecepatan respon, camat berhasil membangun kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah hadir di saat mereka membutuhkan,” tutur seorang tokoh masyarakat Cibinong.

5. Ilham, Kabid Diskominfo: Jembatan Informasi Publik yang Humanis

Di level kepala bidang, penghargaan diberikan kepada Ilham, Kabid Diskominfo Kabupaten Bogor. Ia dikenal sebagai pejabat yang terbuka dalam memberikan keterangan mengenai kegiatan Pemkab Bogor.

Tidak hanya itu, Ilham juga kerap menjadi penghubung komunikasi yang harmonis antara jurnalis dengan pemerintah daerah. Hingga kini, belum pernah terdengar dirinya menutup akses atau bahkan memblokir kontak wartawan.

“Beliau adalah contoh pejabat yang memahami peran pers sebagai mitra strategis pemerintah. Sikapnya mencerminkan public service with human touch,” ungkap seorang jurnalis senior.

Cermin Integritas dan Transparansi

Keterbukaan para pejabat ini bukan sekadar persoalan komunikasi, tetapi juga cermin dari integritas. Semakin terbuka seorang pejabat, semakin kecil potensi penyalahgunaan kewenangan.

Dalam konteks ini, masyarakat dan insan pers memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mereka yang telah menjadi teladan. Sebab, good governance requires not only policies, but also openness, responsiveness, and humility.

Apresiasi ini sekaligus menjadi pengingat bagi pejabat lain agar tidak menutup diri dari publik. Karena pada akhirnya, rakyat adalah pemilik kedaulatan, dan pejabat hanyalah pelayan yang diberi mandat untuk menjalankan amanah.

Catatan Redaksi: Artikel ini merupakan hasil himpunan informasi dari insan pers, organisasi masyarakat, dan observasi lapangan yang dilakukan media.

(Gibraltar&Zakar)

Tags: ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya