Breaking News

Prajurit Memborong Harapan: Satgas Yonif 700/WYC Bangkitkan Ekonomi Warga di Pedalaman Puncak Papua

Liputan08.com – Kabupaten Puncak. Di jantung pegunungan Papua, di balik hening yang lama merundung tanah Wombru, sebuah aksi senyap namun menggugah dilakukan oleh prajurit-prajurit dari Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti. Mereka datang bukan membawa perintah atau pengawasan, tetapi membawa ketulusan dan harapan—dalam bentuk pembinaan teritorial yang menggugah hati. Sabtu, 29 Juni 2025 menjadi saksi kebangkitan semangat di balik senyum petani.

Di bawah komando Letda Inf Risal selaku Danpos Pintu Jawa, Satgas menyambangi kebun milik warga. Bukan dengan tangan kosong, tetapi dengan niat kuat untuk menjadi bagian dari solusi. Serda Irsal memimpin langsung aksi borong hasil kebun petani Wombru—pisang manis, nanas segar, hingga lombok merah yang menggantung ranum. Semua dibeli langsung tanpa menawar, tanpa kalkulasi untung rugi.

 

Kami tak ingin sekadar memberi, kami ingin warga merasakan hasil kerja keras mereka dihargai. Membeli adalah bentuk penghormatan tertinggi terhadap keringat petani,” ujar Serda Irsal, sambil memanggul karung penuh hasil bumi dengan bangga.

Lebih dari sekadar transaksi, kegiatan ini menjadi jembatan hati antara TNI dan masyarakat. Sebuah pendekatan lembut namun berdampak besar, yang dipercaya dapat menumbuhkan rasa saling percaya dan mempererat ikatan kebangsaan.

“Kesejahteraan tak melulu soal bantuan. Terkadang cukup hadir sebagai pembeli, sebagai sahabat yang peduli. Dari sinilah kepercayaan tumbuh, dan dari kepercayaan itulah keamanan perlahan kembali,” ujar Letda Inf Risal dengan mata penuh harap menatap ladang warga.

Warga Kampung Wombru menyambut dengan sukacita. Senyum para ibu petani menandai rasa syukur mereka, karena hari itu hasil kebun mereka tak lagi membusuk, tak lagi dipertaruhkan oleh jarak dan sunyinya akses pasar.

Aksi para prajurit ini membuktikan bahwa kehadiran TNI di Papua bukan semata untuk menjaga wilayah, tetapi untuk menjadi bagian dari denyut kehidupan rakyat. Di tanah yang dulu penuh was-was, kini mulai tumbuh harapan—dari langkah kecil yang penuh makna.

Dan dari setiap pisang yang diborong, dari setiap lombok yang dibeli, tumbuhlah benih kepercayaan. Sebuah ikatan tak kasat mata yang menjadikan TNI dan rakyat sebagai satu kesatuan: kokoh, menyatu, dan tak tergoyahkan.

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya