
Liputan08.com — Kejaksaan Agung (Kejagung) melalui Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa lima orang saksi terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam Program Digitalisasi Pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
Pemeriksaan yang dilakukan pada Senin, 23 Juni 2025 ini, merupakan bagian dari upaya Kejaksaan Agung untuk mengusut tuntas dugaan korupsi dalam program yang berlangsung pada periode 2019 hingga 2022 tersebut.
Lima saksi yang diperiksa adalah:
1.NAM, selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI periode 2019–2024.
2.AN, selaku Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek tahun 2020.
3.MS, selaku Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek.
4.FRM, selaku Wakil Ketua Tim Teknis Analisa Kebutuhan Alat Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Direktorat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Tahun Anggaran 2020.
5.FS, selaku Kepala Biro Keuangan Kemendikbudristek tahun 2020.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum., menjelaskan bahwa pemeriksaan para saksi bertujuan untuk menguatkan alat bukti dan melengkapi pemberkasan perkara.
“Pemeriksaan saksi-saksi ini sangat penting untuk mengungkap secara jelas mekanisme penggunaan anggaran dalam Program Digitalisasi Pendidikan. Kami ingin memastikan apakah dalam proses pelaksanaannya terdapat penyimpangan yang merugikan keuangan negara,” ujar Harli Siregar dalam keterangan persnya, Senin (23/6/2025).
Menurut Harli, tim penyidik terus mendalami aliran dana dan proses pengadaan barang dalam program tersebut. “Fokus kami adalah memastikan bahwa setiap tahapan pengadaan dan distribusi alat pembelajaran digital sesuai dengan aturan dan tidak terjadi mark-up atau permainan dalam tender,” tegasnya.
Sementara itu, M. Irwan Datuiding, S.H., M.H., Kepala Bidang Media dan Kehumasan Kejagung, menambahkan bahwa Kejaksaan Agung akan memproses perkara ini secara profesional dan transparan.
“Kami tegaskan bahwa Kejaksaan Agung berkomitmen mengusut tuntas dugaan korupsi yang merugikan dunia pendidikan ini. Proses hukum akan dilakukan secara objektif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Irwan.
Saat ini, Kejaksaan Agung masih terus melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap pihak-pihak yang terlibat, termasuk kemungkinan memanggil saksi-saksi lain yang berkaitan dengan perkara ini.
Tags: Hancurkan Mata Rantai Korupsi Pendidikan! Kejagung Periksa Pejabat Penting
Baca Juga
-
03 Des 2024
Kejaksaan Agung Periksa 7 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Impor Gula
-
07 Jun 2025
Wujud Kepedulian Brimob di Hari Raya, Batalyon A Resimen IV Pasukan Pelopor Bagikan Daging Qurban kepada Yatim dan Warga Sekitar
-
12 Des 2024
Pemkab Bogor Resmi Kukuhkan Badan Pengurus Geopark Halimun Salak Periode 2024-2029, Sasar Pengelolaan Lebih Profesional
-
11 Apr 2025
Seskoau Perkuat Strategi Operasi Udara di Era Siber melalui Simposium I bagi Pasis Angkatan ke 62
-
02 Jan 2025
Kolonel Cpm Andi Suci Agustiansyah Resmi Dilantik sebagai Direktur Penindakan JAM-Pidmil
-
21 Jan 2025
Segenap Pimpinan Redaksi Liputan08.com dan Siber24Jam.com Ucapkan Selamat atas Pelantikan Ketua PWI Kabupaten Bogor Dedy Firdaus Periode 2025-2027
Rekomendasi lainnya
-
19 Jan 2025
Satgas Yonif 641/Bru Pererat Silaturahmi dengan Warga Eragayam, Papua Pegunungan
-
06 Sep 2025
Mencekam: Banjir dan Longsor Landa Cukuh Balak, Limau, dan Kaluambayan Warga Bertahan di Tengah Derita
-
05 Agu 2025
Menuju Adipura 2025, Pemkab Bogor Siap Wujudkan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan
-
15 Sep 2025
Keterbukaan Informasi Pendidikan di Indonesia: Kegagalan Sistem yang Menjadi Sorotan Tajam dari BMSN
-
09 Jul 2025
Bupati Bogor Komitmen Jaga Hulu Jawa Barat, Dorong Gunung Sanggabuana Jadi Kawasan Konservasi Permanen
-
22 Okt 2024
Pos Walesi Satgas Yonif 641/Bru Berperan Aktif dalam Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Jayawijaya