
Liputan08.com – Di balik gegap gempita pembangunan yang sering diklaim merata, ada kisah sunyi dari sudut Kabupaten Bogor yang menggugah nurani. Warga Perumahan Bogor Asri Blok AB, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, membuktikan bahwa kepahlawanan tak selalu berbaju seragam. Diam-diam, mereka bergotong royong, menyisihkan uang dapur dan jajan anak demi memperbaiki jalan rusak yang tak pernah tersentuh anggaran pemerintah.
Selama hampir satu tahun, sebanyak 33 Kepala Keluarga (KK) menabung dari penghasilan harian yang bahkan sering kali belum cukup untuk kebutuhan pokok. Bukan karena mereka mampu, tetapi karena sudah lelah menanti janji birokrasi yang tak kunjung ditepati.
“Kami sudah tempuh semua jalur, dari kelurahan sampai minta tolong langsung ke Sekda Kabupaten Bogor. Tapi jawabannya: belum bisa, anggaran sudah terserap dan baru bisa diusulkan tahun 2026, itu pun dengan perubahan anggaran. Kami tidak bisa terus menunggu, karena setiap hari anak-anak jatuh, ibu-ibu susah lewat bawa motor. Maka kami putuskan, jalan ini harus kami bangun sendiri,” ungkap Firman, tokoh warga yang mengoordinasi gerakan swadaya ini.Kamis (18/7/2025)
Dana yang berhasil dikumpulkan mencapai lebih dari Rp70 juta—murni dari hasil iuran warga, tanpa bantuan sepeser pun dari pemerintah. Mereka menyisihkan Rp100 ribu hingga Rp500 ribu per bulan, bahkan ketika di saat bersamaan harus menghadapi biaya sekolah anak, kenaikan harga sembako, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
“Saya sampai tidak beli lauk beberapa hari, jajan anak dikurangi. Tapi kami ikhlas, karena kami tahu jalan ini bukan cuma untuk saya, tapi untuk semua. Ini bukan soal uang, ini soal kepedulian,” tutur Agus, salah satu warga, dengan mata berkaca-kaca.
Pengecoran jalan akan dimulai pada Sabtu, 19 Juli 2025. yang dulunya penuh lubang, lumpur, dan debu akan diubah menjadi jalan beton hasil jerih payah warga sendiri. Para pemuda akan turun tangan sebagai tenaga, sementara ibu-ibu bergiliran menyiapkan konsumsi.
Lebih dari sekadar infrastruktur, jalan ini menjadi simbol kebangkitan solidaritas rakyat. Monumen hidup dari semangat gotong royong yang nyaris punah di era serba digital dan individualistik ini.
Dosen Universitas Pancasila, Dr. Dian Assafri Nasa’i, SH, MH, menyebut aksi warga Bogor Asri sebagai bentuk kepahlawanan era modern.
“Apa yang mereka lakukan adalah tamparan halus tapi tegas kepada negara. Ketika rakyat sampai harus menyisihkan uang makan anak demi membangun fasilitas dasar seperti jalan, itu pertanda negara belum cukup hadir. Namun sekaligus, ini adalah bukti nyata bahwa kekuatan rakyat kecil itu nyata, kuat, dan sangat inspiratif,” kata Dr. Dian.
Ia menambahkan, pemerintah daerah dan pusat seharusnya tidak hanya bangga pada proyek-proyek besar, tetapi juga peka terhadap jeritan dan aksi nyata masyarakat di tingkat akar rumput.
“Ini bukan sekadar jalan. Ini karakter bangsa yang sedang dibangun—mandiri, berani, dan peduli. Pemerintah seharusnya tidak tinggal diam melihat kisah seperti ini,” tegasnya.
Warga tidak mengharapkan penghargaan. Mereka hanya ingin perjuangan mereka dilihat, dihargai, dan tidak terulang di tempat lain.
“Kalau nanti ada pejabat atau wartawan datang saat pengecoran, kami senang. Bukan karena ingin viral atau dipuji. Tapi supaya mereka tahu, rakyat kecil juga bisa berjuang tanpa harus berteriak. Tapi tolong, jangan biarkan warga lain mengalami hal yang sama,” ujar Firman.
Kisah warga Bogor Asri Blok AB adalah cerita yang tak boleh dilupakan. Di tengah krisis kepercayaan terhadap birokrasi, apatisme sosial, dan dominasi budaya egoistik, mereka menyuguhkan pelajaran penting: bahwa gotong royong bukan mitos, dan kepahlawanan bisa lahir dari dapur rumah biasa.
Dan mungkin, justru dalam kesederhanaan itulah—saat mereka menyisihkan nasi demi semen, mengurangi jajan anak demi setapak beton—kita menemukan makna sejati dari cinta tanah air.
Penulis:Zarkasi
Tags: Menabung dari Uang Dapur dan Jajan Anak: Warga Bogor Asri Blok AB Bangun Jalan Sendiri, Saat Negara Tak Kunjung Hadir
Baca Juga
-
03 Jan 2025
Transmigran Patriot Bangsa yang Mempererat Kebhinekaan dan Memekarkan Wilayah
-
17 Mar 2025
Peringatan Nuzulul Qur’an di Kabupaten Bogor: Wabup Jaro Ade Tekankan Akhlak Mulia dan Doa untuk Negeri
-
26 Feb 2025
DPRD Kabupaten Bogor Desak Bupati Evaluasi Kinerja Satpol PP yang Dinilai Lemah
-
24 Jun 2025
Bupati Bogor Ajak TP-PKK Bangun Kolaborasi Nyata Hadapi Tantangan Daerah
-
18 Okt 2024
Jaksa Agung RI Melantik Dua Pejabat Baru Jaksa Agung Muda Pidana Militer dan Kepala Kejati Daerah Khusus Jakarta
-
19 Feb 2025
Kejaksaan Agung Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Korupsi PT Asuransi Jiwasraya
Rekomendasi lainnya
-
01 Nov 2024
Satgas Yonif 642/Kps Pastikan Ibadah Penutupan Doa Rosario Berjalan Aman di Papua Barat
-
07 Jan 2025
Pelantikan Prof. Budi Setiyono Sebagai Sekretaris Utama BKKBN, Mendukbangga Tekankan Transformasi dan Inovasi
-
23 Okt 2024
Pj. Bupati Bogor Dorong UMKM Kabupaten Bogor Go Digital untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
06 Mar 2025
Kejaksaan Agung Periksa Tiga Saksi dalam Kasus Korupsi PT Asuransi Jiwasraya
-
11 Des 2024
Semangat Baru KPI Bergerak, Sukses Gelar Silaturahmi Akbar dan Musyawarah Besar 2024
-
10 Mar 2025
Direktur PT SMB Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah Tol Betung-Tempino