
Liputan08.com – Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta kembali menjatuhkan vonis dalam perkara korupsi koneksitas Tabungan Wajib Perumahan Angkatan Darat (TWP AD) berkas ketiga, Rabu (25/6/2025). Sidang yang dipimpin oleh Majelis Hakim koneksitas memutuskan tiga terdakwa dalam kasus ini, yaitu Brigjen TNI (Purn) Yus Adi Kamrullah (alm), Agustinus Soegih, dan notaris Tafieldi Nevawan.
Dalam putusan tersebut, terdakwa Brigjen TNI (Purn) Yus Adi Kamrullah dinyatakan gugur hukum karena telah meninggal dunia sebelum proses peradilan tuntas.
Sementara itu, terdakwa Agustinus Soegih, Direktur PT Indah Berkah Utama, dijatuhi hukuman 14 tahun penjara, denda Rp650 juta subsider 6 bulan kurungan, dan kewajiban membayar uang pengganti sebesar Rp39,6 miliar subsider 6 tahun penjara.
Adapun Tafieldi Nevawan, selaku notaris dalam proses pengadaan lahan TWP AD, divonis 7 tahun penjara, denda Rp300 juta subsider 6 bulan penjara, serta uang pengganti sebesar Rp1,6 miliar subsider 2 tahun penjara.
“Majelis hakim menyatakan bahwa para terdakwa secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama, yang mengakibatkan kerugian negara dari dana TWP AD sebesar Rp66 miliar,” ungkap Marsma TNI Mirtusin, S.H., M.H., selaku Ketua Majelis Hakim dalam sidang.
Kasus ini berawal dari penyidikan koneksitas oleh tim gabungan Jaksa, Polisi Militer AD, dan Oditur Militer di bawah koordinasi Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer (JAM PIDMIL). Ketiganya dinyatakan melakukan permufakatan jahat dalam pengadaan lahan perumahan TWP AD di Karawang dan Subang pada tahun anggaran 2019–2020, namun proyek tersebut tidak pernah direalisasikan.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum., menyatakan bahwa vonis ini menjadi bentuk akuntabilitas penegakan hukum terhadap dana yang berasal dari prajurit.
“Dana TWP AD adalah hak para prajurit TNI AD untuk mendapat perumahan yang layak. Maka setiap penyalahgunaannya harus ditindak tegas tanpa pandang bulu,” tegas Harli.
Majelis hakim koneksitas dalam perkara ini terdiri dari Marsma TNI Mirtusin, Brigjen TNI Arwin Makal, dan Laksma TNI Tituler Fasal dari unsur Tipikor PN Jakarta Pusat. Sementara tim penuntut merupakan gabungan Oditur Militer Tinggi dan Jaksa Penuntut Umum, antara lain Brigjen TNI Marlia, S.H., M.H., dan David Richardo, S.H.
Jakarta, 26 Juni 2025
Reporter: Zakar
Tags: Tafieldi 7 Tahun, Vonis Kasus Korupsi TWP AD: Agustinus Soegih Divonis 14 Tahun Penjara
Baca Juga
-
12 Feb 2025
Pj. Bupati Bogor Hadiri Entry Meeting Evaluasi APBD 2025 di BPKP Jabar: Fokus Efisiensi Anggaran
-
22 Des 2024
Sekda Bogor Lantik Pengurus GOW 2024-2029, Dorong Kontribusi Perempuan untuk Kemajuan Daerah
-
28 Nov 2024
Tersangka Korupsi Proyek LRT Sumatera Selatan Diserahkan ke Penuntut Umum, Kerugian Negara Dikembalikan Rp22,59 Miliar
-
27 Feb 2025
Satpol PP Kabupaten Bogor Amankan 8.130 Botol Miras dalam Operasi Penertiban
-
22 Okt 2024
Peserta Seleksi CPNS 2024 Khawatir: Harapkan Pengawasan Ketat dari Presiden Prabowo untuk Transparansi dan Keadilan
-
04 Nov 2024
Satgas SIRI Kejaksaan Agung Amankan Eks Dirjen Perkeretaapian: PB Ditetapkan Tersangka Korupsi Proyek Kereta Api Besitang-Langsa
Rekomendasi lainnya
-
30 Apr 2025
Polda Jatim Bongkar Sindikat Penipuan Deepfake Catut Nama Gubernur
-
22 Jul 2025
BPJS Kesehatan Cibinong: UHC Bogor Sudah 97,8 Persen, Dorong Layanan Merata dan Digitalisasi Lewat Mobile JKN
-
22 Okt 2024
Pemkab Bogor Berkomitmen Jadikan Kabupaten Bogor Destinasi Investasi yang Menarik
-
02 Jan 2025
Sinergi Infrastruktur: HMTP Tandatangani Perjanjian Sindikasi Rp 2,67 Triliun untuk Proyek Jalan Trans Papua
-
09 Jun 2025
Estafet Komando Pasmar 1 Kolonel Marinir Ena Sulaksana Resmi Pimpin Prajurit Petarung Amfibi
-
13 Feb 2025
Jelang Ramadhan, Pj. Bupati Bogor Gelar Gerakan Pangan Murah di Cibinong