
Liputan08.com – Dalam rangka memperkuat pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan bahan peledak (handak) komersial di sektor pertambangan, Pengurus Asosiasi Kepala Teknik Tambang (KTT) bersama sejumlah kepala teknik tambang pengguna handak dari perusahaan-perusahaan tambang di Kabupaten Bogor menggelar pertemuan dengan jajaran Kepolisian, Selasa (24/6/2025), di wilayah Cigudeg.
Pertemuan strategis tersebut menghadirkan narasumber utama dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat, yakni Kompol Erwinsyah Putra Rambe, S.H., M.M., Kanit 2 Subdit Kamneg Direktorat Intelkam Polda Jabar. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menyamakan persepsi antar pemangku kepentingan demi mencegah penyalahgunaan bahan peledak dan meningkatkan keselamatan kerja di lingkungan tambang.
KTT Sebagai Garda Depan Pengawasan Bahan Peledak
Kompol Erwinsyah menegaskan pentingnya peran strategis Kepala Teknik Tambang dalam mengendalikan seluruh aspek operasional tambang, terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan peledak komersial.
“Kepala Teknik Tambang (KTT) merupakan penanggung jawab utama dalam setiap aktivitas pertambangan yang menggunakan bahan peledak. Mereka harus memiliki pemahaman mendalam dan komprehensif terhadap regulasi, baik yang dikeluarkan oleh Kepolisian maupun Kementerian ESDM. Saya menghimbau agar setiap KTT benar-benar mengutamakan keselamatan kerja dan tidak menyalahgunakan bahan peledak untuk tujuan di luar prosedur,” ujar Kompol Erwinsyah.
Ia juga menyinggung pentingnya penerapan kaidah pertambangan yang baik (good mining practice), agar tidak terulang kembali tragedi longsor seperti yang terjadi di kawasan Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon pada Jumat (30/5/2025), yang menewaskan puluhan orang.
“Kasus Cirebon menjadi pelajaran bersama. Semua perusahaan tambang di wilayah Jawa Barat, terutama di Kabupaten Bogor, harus konsisten menerapkan standar keselamatan dan tata kelola bahan peledak yang baik,” tegasnya.
Asosiasi KTT Sebagai Wadah Kolaborasi dan Edukasi
Pertemuan tersebut juga menandai peran aktif Asosiasi Kepala Teknik Tambang yang kini diketuai oleh Asep Solihin, seorang praktisi tambang berpengalaman. Ia menuturkan bahwa pembentukan asosiasi ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi, menyamakan persepsi, serta menjadi ruang diskusi terkait pengelolaan handak antar perusahaan tambang dan instansi terkait.
“Kami di asosiasi terus menjalin komunikasi antar perusahaan, saling mengingatkan bahwa pengelolaan handak adalah tanggung jawab mutlak setiap KTT, mulai dari proses penyimpanan, pengangkutan, hingga penggunaannya. Kami juga terbuka terhadap bimbingan teknis dan pengawasan dari pihak Kepolisian maupun Kementerian ESDM,” ujar Asep Solihin.
Ia menambahkan, pihaknya siap menjadi mitra aktif dalam pengawasan bersama, khususnya di wilayah Cigudeg dan Rumpin yang menjadi pusat aktivitas pertambangan di Kabupaten Bogor.
Antam Dorong Penguatan CSR dan Keselamatan Operasional
Menyikapi upaya penguatan pengawasan handak komersial, Munadji, Head of External Relations & CSR PT Aneka Tambang Tbk (Antam) UBPE Pongkor, menyatakan dukungannya terhadap kolaborasi antara Asosiasi KTT dan Kepolisian.
“Sebagai perusahaan BUMN yang menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan, PT Antam selalu berkomitmen terhadap keselamatan operasional, termasuk pengelolaan bahan peledak. Kami juga mendorong implementasi CSR berbasis keselamatan, edukasi, dan pelatihan bagi pekerja dan masyarakat sekitar tambang,” terang Munadji.
Ia menegaskan bahwa sinergi antara pelaku usaha, aparat penegak hukum, dan regulator akan menjadi kunci dalam menciptakan iklim pertambangan yang aman, produktif, dan berkelanjutan.
Handak sebagai Jantung Produksi dan Tantangan Masa Depan
Diketahui, perusahaan-perusahaan tambang di wilayah Cigudeg dan Rumpin yang tergabung dalam asosiasi, sebagian besar merupakan pemasok utama material bangunan seperti batu split, abu batu, screening, base coarse, makadam, dan sirdam untuk kawasan Jabodetabek. Oleh karena itu, keberadaan bahan peledak menjadi elemen penting yang mendukung percepatan produksi dan kelangsungan proyek infrastruktur nasional, baik milik pemerintah maupun swasta.
Namun demikian, peningkatan aktivitas produksi ini harus diimbangi dengan penguatan pengawasan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang profesional agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat dan lingkungan.
Harapan Bersama: Tambang Aman, Lingkungan Terjaga
Dengan terbentuknya Asosiasi KTT dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Polda Jabar dan pelaku industri tambang seperti PT Antam, diharapkan pengelolaan bahan peledak komersial di wilayah Kabupaten Bogor dapat semakin tertib dan profesional. Kolaborasi ini diharapkan mampu menjaga situasi kamtibmas yang kondusif serta mendorong terciptanya praktik pertambangan yang berwawasan keselamatan dan lingkungan.
Baca Juga
-
11 Des 2024
Semangat Baru KPI Bergerak, Sukses Gelar Silaturahmi Akbar dan Musyawarah Besar 2024
-
24 Feb 2025
Pemkab Bogor Tingkatkan Kualitas Transportasi Melalui Pengembangan Sarana dan Prasarana Terintegrasi
-
31 Jul 2025
Safari Honai Satgas Yonif 700/WYC, Sentuhan Kasih TNI untuk Warga Pedalaman Sinak
-
30 Mar 2025
Ketua DPRD Bogor Sastra Winara Apresiasi Penyerahan Zakat Bupati dan Wakil Bupati Bogor
-
19 Sep 2025
Bupati Bogor Siap Kawal Proyek Infrastruktur Jawa Barat: Komitmen Nyata untuk Pembangunan Merata
-
05 Des 2024
Mochamad Djanu Anshar Dinobatkan Sebagai Duta Stunting Kabupaten Bogor
Rekomendasi lainnya
-
03 Okt 2025
Bupati Rudy Susmanto dan Kwarcab Kabupaten Bogor Sabet Penghargaan Pramuka Jawa Barat 2025
-
14 Okt 2024
Pj. Bupati Bogor dan Pangdam III Siliwangi Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada 2024
-
18 Mar 2025
Darah di Arena Judi: Tiga Polisi Gugur Ditembak OTK di Way Kanan
-
27 Feb 2025
Terbongkar! Peredaran Sabu di Lapas Cibinong Dikendalikan dari Dalam Sel
-
23 Apr 2025
Ngeri, Korupsi Menjalar Sampai Istri hingga Sopir Kejagung Periksa 10 Saksi Skandal Suap PN Jakpus
-
01 Nov 2024
KORMI dan Insan Media Gelar Diskusi Sosialisasi Olahraga Masyarakat di Stadion Pakansari