Breaking News

Bogor Harus Jadi Contoh Nasional dalam Pelayanan Publik dan Etika Politik Wawancara Eksklusif dengan KH Achmad Yaudin Sogir di HJB ke 543

Liputan08.com – Di momentum Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Selasa 3 Juni 2025, tim redaksi Liputan08.com berkesempatan melakukan wawancara eksklusif bersama KH Achmad Yaudin Sogir, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, di Gedung DPRD Kabupaten Bogor.

Berikut petikan wawancara panjang kami dengan tokoh yang dikenal konsisten dalam memperjuangkan akhlak politik, pelayanan publik, dan kesejahteraan umat ini:

Liputan08.com:
Pak KH Achmad Yaudin, bagaimana pandangan Anda terhadap peringatan Hari Jadi Bogor ke-543 tahun ini?

KH Achmad Yaudin Sogir:
HJB ke-543 ini bukan sekadar seremonial. Ini momentum refleksi. Kabupaten Bogor adalah wilayah besar, kaya potensi, namun masih banyak tantangan, terutama soal pelayanan publik, reformasi birokrasi, dan pemerataan pembangunan. Hari jadi ini seharusnya jadi cermin — sudah sejauh mana kita menjaga amanah rakyat.

Liputan08.com:
Apa evaluasi utama Anda terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini?

KH Achmad Yaudin Sogir:
Ada kemajuan, tapi tidak cukup. Kita butuh kepemimpinan yang berani melakukan reformasi mental birokrasi. Jangan ada lagi ASN yang mempermainkan pelayanan. Rakyat datang ke kantor pemerintah harus disambut dengan senyum, bukan keraguan. Ini soal budaya kerja yang harus dibenahi, bukan hanya soal anggaran.

Liputan08.com:
Sebagai Wakil Ketua Komisi I yang membidangi pemerintahan dan hukum, apa hal yang Anda dorong saat ini?

KH Achmad Yaudin Sogir:
Saya mendorong tiga hal utama: pelayanan publik yang transparan dan cepat, reformasi sistem administrasi kependudukan, serta penguatan peran desa. Desa adalah ujung tombak. Kalau desa kuat, Bogor kuat. Kami di Komisi I juga tengah mendorong Perda untuk perlindungan data warga dan peningkatan kapasitas aparat desa.

Liputan08.com:
Bagaimana Anda melihat posisi etika dalam politik lokal di Bogor?

KH Achmad Yaudin Sogir:
Etika politik itu fondasi. Politik tanpa etika hanyalah ambisi kekuasaan. Kita ingin DPRD ini jadi teladan. Saya pribadi berpegang pada nilai-nilai Islam dan kebangsaan: jujur, amanah, dan bekerja untuk maslahat. Saya sering katakan, kekuasaan itu ujian, bukan kemuliaan. Harus dipertanggungjawabkan, dunia dan akhirat.

Liputan08.com:
Apa harapan Anda untuk Kabupaten Bogor di usia 543 tahun ini?

KH Achmad Yaudin Sogir:
Saya berharap Bogor jadi percontohan nasional. Bukan hanya karena luas wilayah atau banyaknya penduduk, tapi karena akhlak pemimpinnya, disiplin birokratnya, dan partisipasi rakyatnya. Mari jadikan HJB ke-543 ini titik balik untuk mewujudkan Bogor yang beriman, berilmu, dan berdaya saing.

Liputan08.com:
Pesan terakhir Anda untuk generasi muda Bogor?

KH Achmad Yaudin Sogir:
Generasi muda jangan alergi pada politik. Tapi masuklah dengan bekal ilmu, iman, dan akhlak. Perubahan ada di tangan kalian. Jangan hanya jadi penonton, tapi jadilah pelaku sejarah. InsyaAllah, Bogor bisa lebih baik kalau kita semua bersatu dalam niat yang benar.

Liputan08.com:
Terima kasih atas waktunya, Pak Kiai.

KH Achmad Yaudin Sogir:
Sama-sama. Semoga Allah berkahi Bogor dan kita semua. Aamiin.

Penulis: Tim Liputan08.com
Editor: Zakar

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya