Breaking News

Ujang Tanjung Terpilih sebagai Ketua SKD, Lanjutkan Estafet Kepemimpinan Eko Prayitno

Liputan08.com – Komunitas Sahabat Kang Dedie (SKD) resmi menetapkan Suherman, yang akrab disapa Ujang Tanjung, sebagai Ketua SKD melalui musyawarah mufakat dalam pertemuan yang digelar di Lantai 2, Gedung Eks Matahari, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, pada Kamis (8/5/2025). Penetapan ini merupakan hasil dari proses deliberatif yang telah dilakukan dalam tiga kali pertemuan sebelumnya.

Ujang Tanjung terpilih secara aklamasi untuk memimpin SKD, yang merupakan kelanjutan dari gerakan SKD Center yang sebelumnya digagas almarhum Eko Prayitno. Pengukuhan ini juga diiringi dengan pembentukan tim formatur yang terdiri dari Ujang Tanjung, Tohir Kulikulo, Jacky Wijaya, dan Tri untuk menyusun struktur kepengurusan selanjutnya.

Salah satu penggagas awal SKD Center, Suma Wijaya, menekankan pentingnya keberlanjutan komunitas ini sebagai wadah para sahabat Dedie A. Rachim—Wali Kota Bogor saat ini—untuk senantiasa memberikan dukungan yang konstruktif terhadap berbagai kebijakan pemerintahan.

“Kami memiliki tanggung jawab moral sebagai komunitas pengusung awal Kang Dedie A. Rachim. Oleh karena itu, SKD sepakat untuk melanjutkan peran strategis dalam menjaga dan mengawal implementasi program-program positif Wali Kota demi kemajuan Kota Bogor,” ujar Suma Wijaya.

Musyawarah yang diikuti oleh sekitar 15 inisiator dan dinamisator SKD menghasilkan sejumlah keputusan penting. Di antaranya adalah komitmen untuk memberikan dukungan kritis terhadap kebijakan Pemerintah Kota Bogor, memberdayakan anggota komunitas melalui berbagai kegiatan produktif, serta mendorong legalisasi komunitas agar dapat bersinergi secara formal dengan para pemangku kepentingan kota.

Dalam sambutannya, Ujang Tanjung menyampaikan tekadnya untuk membawa SKD menjadi organisasi yang solid, inklusif, dan berdaya guna. Ia juga menggarisbawahi pentingnya legalitas formal, keberadaan sekretariat, serta identitas keanggotaan yang jelas.

“Dalam kepemimpinan ini, saya membuka diri untuk dinasehati dan diawasi. SKD harus menjadi mitra pemerintah sekaligus elemen pengawas yang konstruktif. Kita perlu legalitas resmi, kantor sekretariat, dan kartu keanggotaan sebagai penanda bahwa kita bagian dari SKD,” tegasnya.

Musyawarah ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat H. Lutfhi Pagentongan, sebagai penanda dimulainya babak baru bagi komunitas SKD dalam kiprahnya di Kota Bogor.

Tags: ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya