
liputan08.com Blitar — Tokoh masyarakat dan aktivis kemanusiaan, Wilson Lalengke, mengecam keras pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Prof. Dadan Hindayana, terkait kasus keracunan massal program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa 4.711 penerima manfaat.
Kritik muncul setelah Dadan menyampaikan bahwa jumlah keracunan tersebut hanya sebagian kecil dibandingkan dengan 1 miliar porsi makanan yang sudah didistribusikan. Menurut Wilson, cara pandang tersebut menunjukkan sikap meremehkan penderitaan ribuan korban.
“Satu orang saja jatuh sakit akibat makanan beracun sudah terlalu banyak. Jika jumlahnya ribuan, itu bencana luar biasa. Kepala BGN seharusnya mundur, bukan malah membela diri dengan logika menyesatkan,” tegas Wilson Lalengke, alumnus Lemhannas PPRA-48, Sabtu (27/9/2025).
Wilson menilai, membandingkan jumlah korban dengan total porsi makanan yang disajikan adalah logika keliru. Menurutnya, seharusnya perbandingan dilakukan dengan jumlah penerima manfaat, bukan dengan angka produksi.
Ia juga menyoroti latar belakang akademik Dadan Hindayana sebagai profesor doktor.
“Kalau Gibran yang bicara begitu mungkin bisa dimaklumi. Tapi ini seorang profesor doktor, mengapa logikanya justru merendahkan martabat manusia?” ujarnya.
Wilson menyebut cara berpikir Kepala BGN berbahaya karena menempatkan manusia hanya sebagai angka statistik
“Jika satu juta ayam mati karena pakan beracun, itu gagal panen. Tapi jika satu orang saja keracunan akibat makanan dari program pemerintah, itu krisis kemanusiaan, bahkan berpotensi pidana,” ujar Wilson yang merupakan lulusan pascasarjana Applied Ethics, Utrecht University dan Linkoping University.
Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari makanan instan dan olahan penyedia SPPG menambah panjang daftar kritik terhadap BGN. Wilson bersama sejumlah tokoh masyarakat sipil mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan evaluasi menyeluruh atas program MBG.
Menurutnya, program makan bergizi bukan hanya soal skala distribusi, melainkan soal keselamatan, martabat manusia, dan kualitas SDM generasi bangsa.
Tags: Badan Gizi Nasional, Kasus Keracunan Program MBG, Prof. Dadan Hindayana, Wilson Lalengke
Baca Juga
-
13 Des 2024
Polda Jateng Apresiasi Personel BKO Resimen 2 Brimob atas Pengamanan Pilkada Serentak 2024
-
18 Mar 2025
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara RPJMD Harus Mengakomodir Aspirasi Masyarakat
-
10 Mar 2025
KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil, Usut Dugaan Korupsi di Bank BJB
-
23 Mei 2025
Ketua DPRD Bogor Sastra Winara Dukung Tiga Raperda Prioritas yang Disampaikan Bupati
-
23 Jan 2025
Pj. Bupati Bogor Apresiasi Desa Bebas Stunting di Bojonggede Jelang Hari Gizi Nasional
-
25 Okt 2024
Anggota DPRD PKB KH Achmad Yaudin Sogir Apresiasi Program CSR Minyak Telon Gratis untuk Posyandu Mawar dari PT Tempo Scan Pasifik
Rekomendasi lainnya
-
08 Jan 2025
AMP2K Buka Posko Pengaduan Seleksi PPPK Kab. Madina: Usut Dugaan Kecurangan dan Praktik Kotor
-
20 Apr 2025
Tingkatkan Minat Baca Anak Papua, Satgas Yonif 641/Bru Bagikan Buku dan Bimbing Membaca di Distrik Napua
-
29 Okt 2024
Pj. Bupati Bogor Dorong PWI Jadi Jembatan Informasi Antara Pemkab dan Masyarakat
-
05 Mei 2025
Kejaksaan Agung Periksa 10 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Minyak Mentah PT Pertamina
-
17 Des 2024
Ajat Rochmat Jatnika Terpilih Aklamasi sebagai Ketua Korpri Kabupaten Bogor 2024-2029
-
11 Jun 2025
PWI Kabupaten Bogor Kirim Calon Anggota Ikuti OKK di Indramayu, Pendataan Ulang Ditutup 15 Juni 2025