Breaking News

Saatnya Kembali Bersatu Ulama PWI Bogor Ingatkan Pentingnya Silaturahmi di Tengah Perbedaan Pandangan

Liputan08.com – Di tengah dinamika internal yang semakin terasa di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor, perbedaan pandangan yang tajam mulai memunculkan sekat-sekat yang dikhawatirkan bisa memecah persaudaraan. Namun, di tengah situasi tersebut, suara sejuk datang dari seorang tokoh agama sekaligus penasehat ruhani PWI Kabupaten Bogor, KH Achmad Yaudin Sogir.

Ditemui di ruang kerjanya sebagai Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, KH Yaudin menyampaikan nasihat mendalam yang mengajak seluruh anggota PWI untuk kembali merajut tali silaturahmi yang sempat renggang.

“Usia kita rata-rata sudah di atas 40 tahun. Waktu kita tidak banyak lagi. Jangan sampai karena dunia, karena jabatan atau ambisi pribadi, kita terpecah. Dunia ini hanya sebentar, sementara ukhuwah kita akan dipertanggungjawabkan di akhirat,” ujarnya dengan mata yang tampak teduh.Senin (2/6/2025)

KH Yaudin juga mengingatkan bahwa dalam Islam, memutuskan tali silaturahmi adalah perbuatan besar yang tidak ringan konsekuensinya.

“Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahmi.’ (HR. Bukhari dan Muslim),” tuturnya mengutip hadis yang menjadi landasan kuat betapa pentingnya menjaga ukhuwah.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan tentang firman Allah dalam Surat Muhammad ayat 22-23:

“Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan silaturahmi? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah, yang ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka.”

Dalam pandangan ulama, lanjut KH Yaudin, silaturahmi bukan hanya hubungan keluarga, tetapi juga ikatan persaudaraan dan persahabatan dalam satu organisasi, satu profesi, dan satu perjuangan.

“Perbedaan pandangan adalah hal biasa. Tapi jangan sampai perbedaan itu menumbuhkan su’uzan (prasangka buruk) dan permusuhan. Allah memerintahkan kita berhusnuzan, menyambung hati, bukan memutuskan,” lanjutnya.

Ia pun mengajak semua pihak di tubuh PWI untuk menahan diri dari saling menyalahkan dan kembali duduk bersama dengan hati terbuka.

“Mari kita jaga marwah organisasi dengan akhlak. Jangan jadikan PWI sebagai ladang konflik. Kembalilah kepada semangat awal: membangun sinergi, menyampaikan informasi yang mencerdaskan, dan menjaga kebersamaan. Jika kita mati hari ini, maka bukan jabatan yang ditanya, tapi bagaimana kita menjaga ukhuwah,” pungkasnya.

Pesan ini diharapkan menjadi angin segar bagi seluruh anggota PWI Kabupaten Bogor untuk kembali mendinginkan suasana. Dalam usia dan pengalaman yang matang, tentu bukan saatnya lagi mempertajam perbedaan, melainkan memperkuat jembatan silaturahmi.

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya