
Liputan08.com Kabupaten Subang – Aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali mencoreng dunia pers Indonesia. Kali ini, korban adalah Hadi Hadrian (46), wartawan media Hadejabar, yang dikeroyok secara brutal oleh delapan orang preman saat menjalankan tugas peliputan investigatif di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Rabu (9/4/2025).
Peristiwa nahas ini terjadi saat Hadi Hadrian tengah menuju lokasi kandang ayam yang diduga beroperasi secara ilegal selama tiga tahun terakhir. Kedatangan Hadi ke lokasi itu untuk menindaklanjuti laporan warga mengenai dugaan pencemaran lingkungan dari kandang tersebut.
Namun belum sempat melakukan wawancara atau mengambil dokumentasi, Hadi justru menjadi korban pengeroyokan. Ia mengalami luka serius di bagian wajah dan kepala, hidungnya patah, serta dada penuh memar akibat pukulan bertubi-tubi yang dilakukan para pelaku.
“Saya baru saja memarkirkan mobil. Tiba-tiba sebuah mobil mewah warna hijau—yang diduga milik pemilik kandang—mengadang saya. Saat saya sedang berbicara dengan pemilik mobil tersebut di bawah plang kandang ayam, tiba-tiba datang sekelompok pria dan langsung memukuli saya,” ungkap Hadi dengan suara lemah dari ruang IGD RSUD Ciereng, Subang.
Hadi menjelaskan bahwa ini merupakan kunjungan keduanya ke lokasi. Sebelumnya, ia hanya sempat bertemu dengan penjaga kandang dan belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak manajemen.
“Saya hanya ingin konfirmasi soal perizinan kandang ayam petelur yang kabarnya jumlah ayamnya mencapai 30 ribu ekor. Bukannya mendapat jawaban, saya malah diperlakukan seperti binatang,” tegas Hadi.
Akibat serangan biadab tersebut, Hadi kini dirawat intensif di RSUD Ciereng. Ia telah melaporkan kejadian ini dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menangkap pelaku.
Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI), H. Dadang, mengecam keras aksi brutal tersebut. Ia menilai tindakan kekerasan terhadap jurnalis adalah bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi dan kebebasan pers.
“Kami mendesak aparat kepolisian untuk segera menangkap delapan pelaku pengeroyokan ini. Jangan biarkan para preman mengintimidasi dan mengancam keselamatan wartawan yang menjalankan tugas jurnalistiknya,” tegas H. Dadang.
Kekerasan terhadap wartawan seperti ini menambah panjang daftar kelam perlakuan tidak manusiawi yang dialami para jurnalis di lapangan, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Persatuan wartawan dan pegiat hak asasi manusia pun diharapkan bersatu menekan aparat hukum agar tidak pandang bulu dalam menegakkan keadilan atas kasus ini.
(Zakar)
Tags: BIADAB! Delapan Preman Keroyok Wartawan Saat Liputan Dugaan Kandang Ayam Ilegal di Subang
Baca Juga
-
09 Apr 2025
Pemkab Bogor Sambut Magang Praja IPDN, Zaenal Ashari Ini Momentum Terapkan Ilmu di Lapangan
-
31 Des 2024
Tingkatkan Kenyamanan Ibadah Natal dan Tahun Baru, Satgas Pamtas RI-RDTL Gelar Karya Bhakti di Kapela Santu Yoseph
-
30 Jun 2025
Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Polri Gelar Beragam Layanan dan Hiburan Gratis untuk Masyarakat di Monas
-
09 Mar 2025
Polsek Tambora Gagalkan Pengiriman 13 Motor Curian ke Bengkulu Satu Pelaku Diburu
-
20 Mei 2025
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Dukung Penguatan Sinergi Lintas Wilayah Kolaborasi Bupati Rudy dan Wali Kota Dedie Menuju Pembangunan Berkelanjutan
-
04 Des 2024
Pemkab Bogor Gelar Pelatihan Manajemen Kesekretariatan untuk Tingkatkan Kompetensi ASN
Rekomendasi lainnya
-
08 Jan 2025
DWP Kabupaten Bogor Gelar Rapat Kerja Perdana Perkuat Sinergi dan Program Kerja 2025
-
11 Feb 2025
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara: Peran Relawan PMI Krusial dalam Menyelamatkan Nyawa
-
11 Des 2024
Minimnya Anggaran Publikasi Kinerja Dinas Kabupaten Bogor Dipertanyakan, Uang Ratusan Juta untuk Rapat di Hotel Justru Jadi Sorotan
-
02 Okt 2024
Resmi Jadi Anggota DPR, Verrell Bramasta Ngaku Siap Diprotes Jika Kinerja Buruk
-
08 Feb 2025
Pj Bupati Bogor Ajak Warga Maknai Isra Miraj dengan Ibadah dan Kebersamaan
-
31 Mei 2025
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Apresiasi Bogor Hujan Trail 2025 Dorong Sport Tourism dan Ekonomi Warga